Warga Singkup Dibantu Air Bersih


Foto: agus mustawan/radar kuningan BANTUAN AIR. Ratusan warga Desa Singkup, Kecamatan Japara tampak antre untuk mengisi air bersih yang diberikan PDAM Kuningan, di halaman masjid setempat, kemarin.
JAPARA-Setelah merasakan kesulitan air bersih selama sepekan, warga Desa Singkup, Kecamatan Japara, kemarin (3/11) bisa bernapas lega. Pasalnya, PDAM Kuningan memasok 8.000 liter air bersih atau dua tangki air untuk dibagikan kepada ratusan warga.
Proses pembagian air dilakukan di halaman Masjid Agung Singkup yang letakanya samping balai desa. Dengan pengarah dari pihak desa, satu persatu warga dengan tertib mengisi air, baik menggunakan jeriken ataupun ember.
Dengan sabar petugas PDAM melayani warga dari mulai pukul 10 pagi hingga 14.30. Bukan hanya jeriken dan ember yang diisi air bersih, namun juga bak masjid pun diisi penuh.
Direktur PDAM Kuningan, H Kamdam SE melalui Humas Suarno mengatakan, pemberian batuan air merupakan respons dari permintaan terhadap warga yang kesulitan air. Pihaknya akan selalu membantu warga yang membutuhkan. ”Tadinya mau dikirim empat tangki, tapi dua tangki pun sangat cukup sehinga tidak jadi,” ucap Suarno kepada Radar, kemarin.
Pemberian air bersih yang dilakukannya kata dia, merupakan untuk yang kesekian kali dilakukan PDAM. Apabila ada warga yang kesulitan, pihaknya selalu cepat bereaksi memberi bantuan. Pihaknya mengimbau, apabila warga ada yang kesulitan air tinggal melapor, PDAM akan membantu.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah sepekan warga Desa Singkup, Kecamatan Japara kesulitan air bersih. Penyebabnya, aliran air yang dipasok Badan Pelayanan Air Minum Pedesaan (BPAMP) sudah tidak ngocor lagi. Padahal sumur warga juga sudah kering akibat kemarau panjang. Akibatnya, penduduk setempat terpaksa antre air bersih di Cikondang, satu-satunya sumber mata air di desa berpenduduk 800 jiwa itu yang masih mengalir.
Akibat air yang tidak bisa mengalir, warga meminta pengelolaan air minum diserahkan ke PDAM Kabupaten Kuningan. Ini agar pasokan air terhadap konsumen bisa tetap terjaga.
“Kalau memang tidak bisa mengelola, ya serahkan saja ke PDAM Kuningan. Jangan mengorbankan masyarakat. Kami ini rutin membayar biaya bulanan dengan harapan pasokan air lancar. Tapi nyatanya, malah mampet sudah seminggu. Sudah begitu, tidak ada penjelasan dari pengelola kenapa air PAM bisa tidak ngocor,” ujar Dulah warga setempat. (mus)
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment