Warga Rusak SMK PUI

Kaca Kantor TU Pecah dan Papan Nama Hancur
DIGELANDANG. Sebanyak 112 siswa SMK PUI Kota Cirebon diamankan Mapolsekta Seltim, setelah tertangkap melakukan tawuran, kemarin.
HARJAMUKTI – Tawuran pelajar rupanya sudah sampai mengesalkan masyarakat. Puluhan warga melempari SMK TI PUI Kota Cirebon dengan batu, Sabtu (15/9). Aksi tersebut menyebabkan kaca di ruang TU pecah dan papan nama sekolah rusak.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar di lapangan, kejadian bermula saat beberapa siswa SMK Nasional menaiki truk dan melewati SMK TI PUI. Entah siapa yang memulai duluan, namun sempat terjadi bentrok antara siswa SMK Nasional dan TI PUI. Setelah aksi terjadi, giliran puluhan warga yang terbakar emosi lalu melempari SMK TI PUI dengan batu.
“Kejadiannya sekitar pukul sebelasa mba. Banyak sekali warga yang melempari batu. Mungkin karena ada bentrok SMK Nasional dan PUI, warga jadi marah,” ujar salah satu staf TU SMK TI PUI, Junaedi.
Senada, guru BK SMK PUI, Rosidah Wilda mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang mengajar di kelas. Hanya saja, di tengah jam belajar, terdengar suara kaca yang pecah dan siswa berlarian. “Anak-anak berlarian karena warga pada menyerang ke sini. Saya tidak tahu kenapa,” terangnya.
Tapi yang jelas kata dia, aksi berhenti setelah pihak kepolisian datang. Lalu, sejumlah siswa pun dibawa ke Mapolsek Seltim untuk diminta keterangan. “Yang sedang saya ajar pun ikut dipanggil,” tukasnya.
Dia mengatakan, sempat ada ancaman dari sejumlah warga bahwa akan membakar SMK PUI. Maka dari itu, dia meminta pihak kepolisian untuk menjaga kondusivitas dan berjaga-jaga di sekitar SMK PUI. “Ada yang mengancam mba, saya khawatir kalau memang itu sampai terjadi,” tukasnya.

112 SISWA DIGIRING POLISI
Sebanyak 112 siswa SMK PUI Kota Cirebon diamankan polisi. Mereka digiring jajaran Mapolsekta Seltim, setelah tertangkap tangan melakukan aksi tawuran. Satu diantaranya diperiksa Unit Reskrim, karena diduga menjadi provokator pelemparan batu.
“Berdasarkan keterangan pihak sekolah, ada 6 siswa yang menjadi provokator tawuran. 1 siswa tengah diperiksa penyidik, 5 siswa lainya melarikan diri. Kami sudah mencatat nama-nama mereka. Secepatnya akan kami tangkap dan akan dilakukan proses hukum. Karena mereka sudah melakukan aksi kriminal, dengan melakukan pengrusakan,” kata Kapolsek Cirebon Selatan Timur, Kompol Sutisna saat di temui di ruang humas, Mapolsek Seltim, Sabtu (15/9).
Menurut Sutisna, tawuran itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Puluhan siswa SMK Nasional, menumpang truk dan pikap, tengah menuju arah Mundu. Rupanya, ratusan siswa SMK PUI, sudah mencegat. Ketika dua mobil yang ditumpangi itu melintas di depan sekolah PUI, langsung saja siswa PUI melemparinya dengan batu.
Aksi ini berjalan singkat. Namun, karena salah sasaran lempar, kaca depan truk hijau bernopol E 8978 KJ pecah. Sedangkan pikap cokelat bernopol E 8413 KJ mengalami penyok di body bagian belakang. “Kalau untuk korban, sejauh ini baru korban materi ya, dua mobil mengalami kerusakan. Sedangkan siswa SMK Nasional lari, jadi kami tidak mengetahui ada yang luka atau tidak. Kami juga sudah cek ke beberapa rumah sakit, antisipasi para korban yang kena lemparan batu berobat, tapi sejauh ini hasilnya nihil,” ujarnya.
Atas aksi itu, lanjut Sutisna, terjadi pula pengrusakan bangunan sekolah. Warga yang bosan dan geram dengan para siswa PUI, nekat melakukan pengrusakan, dengan melakukan aksi lempar batu juga.
Sutisna mengatakan, polisi sudah mencatat nama-nama ke 112 siswa PUI itu. Mereka diminta untuk mengisi surat pernyataan, untuk tidak akan mengulang tawuran lagi. Surat tersebut kemudian akan dikirim ke sekolah, dengan memanggil orang tua siswa pula, agar turut menandatangani surat pernyataan.
“Langkah ini sebagai upaya mengukur sejauh mana peran sekolah dalam memantau siswa-siswinya. Kalau segala sesuatu dilimpahkan kepada kepolisian, memang mudah bagi sekolah. Tapi di mana letak peran pembinaan sekolah terhadap mereka,” katanya, sembari mengatakan, kepolisian akan meminta sekolah agar bertindak lebih tegas, menyikapi provokator tawuran, agar dikeluarkan dari sekolah.
Pantauan Radar, beberapa siswa diminta untuk melepas seragam yang penuh dengan coretan, dan mengumpulkanya. Tidak hanya itu, untuk menghindari kericuhan, polisi juga meminta untuk menanggalkan sabuk. Kapolsek Seltim pun sempat memberikan ceramah keagamaan kepada para siswa, berharap agar kejadian tersebut tidak terulang. (kmg/atn)

//Kronologis//

  1. Tawuran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.
  2. Puluhan siswa SMK Nasional, menumpang truk dan pikap, tengah menuju arah Mundu.
  3. Ratusan siswa SMK PUI, sudah mencegat.
  4. Dua mobil yang ditumpangi itu melintas di depan sekolah PUI.
  5. Siswa PUI melempari mobil itu dengan batu.
  6. Lemparan salah sasaran. Kaca depan truk hijau bernopol E 8978 KJ pecah. Sedangkan pikap cokelat bernopol E 8413 KJ mengalami penyok di body bagian belakang.
  7. Warga yang bosan dan geram dengan para siswa PUI, nekat melakukan pengrusakan, dengan melakukan aksi lempar batu.

Sumber: Polsek Cirebon Selatan Timur
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment