Berpusat di Tenggara Kota Cirebon
ASTANAJAPURA
– Gempa 2,6 scala ritcher mengguncang Wilayah Timur Cirebon (WTC), tadi
malam (21/8). Sekitar pukul 19.18 WIB, gempa yang bersumber di 6,81
Lintang Selatan (LS) dan 108,57 Bujur Timur (BT) dirasakan cukup
mengguncang di Desa Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten
Cirebon. “Saya merasa heran tiba-tiba ada guncangan keras di tembok
rumah. Kebetulan saya sedang duduk-duduk di teras rumah dan guncangannya
cukup besar,” tutur Buldan Fauzi, warga Desa Mertapada Wetan kepada Radar.
Dia menambahkan, guncangan keras tidak berlangsung lama.
“Paling-paling ada 10-15 detik saja bisa saya rasakan. Kami semua
berhamburan keluar rumah untuk memastikan gempa atau hanya kepala saya
yang pusing. Ternyata benar, ada gempa. Warga yang lain juga pada keluar
rumah untuk memastikannya,” tambahnya.
Sementara itu, Suparman, Kepala Desa Mertapada Wetan membenarkan
bahwa gempa terjadi seusai salat Isya. Namun, Suparman memastikan tidak
ada kerusakan yang terjadi karena gempa tersebut. “Kalau bahasa sininya,
gempa itu dinamakan dengan ‘Lini’. Tidak besar, cuman goncangan yang
dirasakan sebentar. Dari penelusuran aparat desa, tidak ada yang rusak
baik rumah maupun bangunan,” ungkapnya.
Ketika dihubungi, Kepala Badan Meterodologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Kelas III Jatiwangi Majalengka, Effendi menegaskan,
gempa tersebut memang terjadi dan masuk dalam kategori vulkanik. “Pusat
gempa berada di darat 6 kilometer Tenggara Kota Cirebon dengan kedalaman
10 kilometer di atas permukaan laut. Gempa ini tidak menimbulkan
tsunami,” terangnya.
Effendi mengimbau untuk tetap waspada di daerah dekat pantai. “Bisa
saja ada gempa susulan, mengingat iklim saat ini sedang terjadi proses
pencairan di kutub utara, sehingga dikhawatirkan ada pergeseran kerak
bumi di bawah air laut,” terangnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment