Kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan dibiarkan begitu saja oleh Pemerintah Kota Cirebon. Menurut Madhari, salah satu pegawai bengkel yang ada di perempatan tersebut, traffic light mati sudah sangat lama. “Sudah lama sekali, saya tidak tahu tepatnya,” katanya kepada Radar, Kamis (10/5).
Padahal di perempatan tersebut sangat ramai sekali dengan lalu lintas pengendara kendaraan bermotor dan pengendara becak, atau pejalan kaki yang menyebrang jalan. Pernyataan Madhari dibenarkan oleh pedagang barang bekas, Suherman. “Selain itu, tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas di perempatan karenanya sangat rawan sekali terjadi kecelakaan,” terangnya.
Pantauan Radar, sejumlah kendaraan terutama motor terlihat hati-hati ketika melintas di perempatan tersebut. Karena meski jalan yang ada di perempatan cukup luas, namun tetap saja kehati-hatian dari para pengendara sangat penting agar tidak terjadi kecelakaan.
Senada, Novaria pejalan kaki yang setiap hari lewat di perempatan mengungkapkan, karena traffic light mati dan tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas, pernah terjadi kecelakaan di perempatan tersebut. “Tabrakan motor, tapi tidak sampai ada korban jiwa,” ujarnya seraya berharap dinas terkait segera memperbaiki traffic light.
Ia menambahkan, jika memang sudah tidak difungsikan, traffic light yang ada di perempatan jalan harus dibongkar agar pengendara tidak terganggu dengan berdirinya fasilitas tersebut. “Fasilitas dibiarkan terpasang, sementara fungsinya tidak ada,” sesal Novaria.
0 komentar:
Post a Comment