INFORMASI CIREBON - Pelanggaran terhadap persyaratan izin ketinggian
dianggap antara lain sebagai alasan jatuhnya SSJ-100. Pilot kehormatan
dan ahli keamanan penerbangan, Vladimir Gerasimov, menyatakan
keyakinannya kecelakaan sepenuhnya karena faktor kecerobohan pilot."Pesawat
jet menabrak gunung," katanya. "Ini berarti dia turun lebih rendah dari
batas aman. Ada ketinggian minimal untuk medan mulus, daerah
perbukitan, dan daerah pegunungan. Jika jet sampai celaka, berarti ada
aturan ketinggian yang dilanggar."
Jika reruntuhan terletak
di 1,5 km dari titik terakhir komunikasi dengan kontrol lalu lintas
udara - ini berarti hanya beberapa detik penerbangan. "Ini berarti kita
berbicara bukan tentang pesawatnya, tetapi tentang pilot. Ini kesalahan
pilot," katanya.
Seorang pilot Indonesia, yang telah
menerbangkan lebih dari 33.000 jam, juga sangat percaya kecelakaan itu
disebabkan oleh kesalahan manusia. "Saya tidak bisa tidak bertanya-tanya
sendiri, mengapa pilot meminta untuk turun ke 6.000 kaki? Itu melanggar
izin ketinggian minimal (minimum obstacle clearance altitude/MOCA). Di
lokasi itu, clearance minimum adalah sekitar 11.000 kaki," kata Ronny
Rosnadi seperti dikutip Russia Today.
"Pesawat itu
seharusnya turun ke ketinggian yang lebih rendah hanya ketika mendekati
sebuah titik di selatan pantai Pangandaran. Itu jauh lebih aman,"
tambahnya.
Rosnadi menyatakan pilot Rusia mungkin telah
dalam kondisi tidak stabil saat berada dalam pesawat. "Dia bisa saja
terlalu percaya, atau hanya lelah," kata mantan pilot Merpati Nusantara
Airlines ini.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment