Harga Mulai Normal, Pemilik Pangkalan Apresiasi Kebijakan Pertamina-Hiswana Migas
SUMBER - Upaya PT Pertamina retail dan Hiswana Migas dengan menambah 168 ribu tabung untuk mengatasi kelangkaan gas melon (3 kg) di sejumlah daerah di Kabupaten dan Kota Cirebon, patut diacungi jempol. Hasilnya, secara perlahan distribusi gas melon berangsur normal.
Pantauan Radar, di sejumlah pangkalan dan warung kecil yang menyediakan gas melon rata-rata menyatakan sudah tidak lagi merasa kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kg. “Alhamdullillah sudah normal lagi, sejak 4 hari yang lalu,” ujar Sarif (20) saat ditemui di pangkalannya, Rabu (15/5).
Menurutnya, upaya yang dilakukan pertamina untuk mengatasi kelangkaan gas dengan menambah DO (Delivery Order) berhasil. Dirinya mengaku, pasokan yang diperlukan sebanyak 300 tabung gas didistribusikan ke setiap pelanggannya. “Masyarakat kini sudah tidak pusing lagi,” ucapnya.
Senada diungkapkan pemilik warung di wilayah Sumber, Siti (35). Dia mengaku sudah tidak kelimpungan lagi mengatasi pembeli yang membutuhkan gas. Sebab, distribusi dan penambahan gas sudah kembali normal.
Siti membeberkan, minggu lalu saat langka, harga gas 3 kg menembus Rp18 ribu. Kini cenderung turun kembali. “Harganya jadi Rp15 ribu lagi, mudah-mudahan kelangkaan ini tidak terjadi lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas H Lutfi Aseptari mengatakan, dari hasil pantauan Hiswana Migas dan pihak Pertamina di lapangan, kondisi gas melon ukuran 3 kg sudah normal. “Alhamdulillah sudah kondusif, mudah-mudahan ini sampai seterusnya,” ungkapnya.
Menurutnya, jika dari penambahan DO sebanyak 168 ribu masih tetap gagal, maka pihaknya akan mengajukan lagi ke kementerian ESDM. Namun, itu harus melihat situasi dan kondisi. “Kalau kelangkaan tersebut masih belum bisa diatasi, maka kita akan melakukan penambahan pasokan lagi. Pertamina mungkin akan mengambil kebijakan lain,” ucapnya.
Dikatakannya, untuk melakukan penambahan lagi, pihaknya belum dapat memastikan berapa tabung gas yang harus digelontorkan, sebab harus dihitung lagi, khawatir nanti akan disalahgunakan.
0 komentar:
Post a Comment