Panitia Kecewa Sikap Penanggung Jawab


CIREBON – Evaluasi hasil refleksi sumpah pemuda yang bertajuk ‘sampah pemuda’ menghasilkan tiga poin. Hal ini disampaikan Purba Wesesa, ketua pelaksana acara kepada Radar, usai melakukan evaluasi di halaman Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang, Cirebon, kemarin (30/10).
Menurut Purba Wesesa, tiga poin tersebut adalah, seluruh peserta dari 1.000 tras percusi dari lintas komunitas menginginkan tempat apresiasi kreativitas yang layak. Kemudian, seluruh hari besar nasional wajib diperingati dengan tidak cukup hanya upacara seremonial. Dan, sebagai bentuk apresiasi teman-teman menanggapi statemen wali kota pada hari pelaksanaan acara yang menyatakan acara sumpah pemuda akan menjadi agenda tahunan. “Jadi, tidak hanya upacara seremonial dan tidak ada tindak lanjut dari acara tersebut,” katanya.
Cek Roni menambahkan, koordinator tim percusi dari semua wilayah mengapresiasi Pemkot yang sudah memberikan ruang kepada kaum muda. Namun demikian, pihaknya kecewa terhadap seluruh penanggung jawab acara yang tidak bisa merespons apresiasi pemuda secara cepat. Karena menurutnya, tujuan acara sampah pemuda diselenggarakan karena bertujuan mengakomodasi kreativitas teman-teman yang dianggap sampah.
Cek mencontohkan, keterlambatan konsumsi dan pengisi acara teman-teman dari luar kota ditelantarkan. Sehingga Cek berharap, kegiatan serupa bisa dilaksanakan dengan lancar. “Jika anggapan penanggung jawab masih menganggap kami sampah, maka ruh memanusiakan manusia tidak sampai. Dan sesuatu yang bersifat elementer bisa diselesaikan,” pungkasnya.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment