CIREBON — Keripik gadung adalah salah satu jenis
makanan ringan atau cemilan yang bisa membuat kepala pusing dan mual,
ketika salah dalam proses pembuatannya.
Tips aman sebelum membeli keripik gadung adalah dengan menanyakan
kepada penjual apakah keripik gadung yang akan dibeli sudah melalui
proses yang benar sehingga aman, atau dengan melihat keripik gadung itu
sendiri.
Salah satu ciri keripik gadung yang aman, warnanya tidak cerah, namun
sedikit kusam akibat proses penetralisiran getah gadung yang bisa
mengakibatkan kepala pusing dan mual.
Keripik gadung merupakan salah satu makanan khas yang banyak dijual
di wilayah II Cirebon khususnya Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan
ini terbuat dari semacam ubi jalar, yang khas dari ubi jalar gadung ini
di bagian batang pohonya memiliki duri yang cukup banyak.
Pengolahan keripik gadung memang berbeda dengan pengolahan keripik
singkong atau keripik ubi jalar lainnya, karena untuk membuat keripik
gadung yang aman dikonsumsi harus melalui peroses yang cukup panjang.
Proses pengolahan keripik gadung dimulai dengan proses penetralisiran
getah gadung yang telah diiris, adapun untuk proses penetralisiran
getah gadung dengan menggunakan abu gosok dari sisa pembakaran gabah
padi.
Gadung yang telah diiris tipis kemudian satukan dengan abu gosok
hingga seluruh bagian irisan gadung tertutupi abu gosok, setelah
tercampur merata, irisan gadung dijemur di bawah terik matahari hingga
kering.
Setalah proses penjemuran, irisan gadung dicuci hingga bersih sebelum
dilakukan pengukusan irisan gadung hingga betul-betul matang (layu).
Biasanya pada proses pembuatan keripik lain seperti keripik singkong,
irisan singkong tanpa melalui proses penetralisiran getah, sebab irisan
singkong yang sudah dikukus, bisa langsung diolah dengan dicampur aneka
rempah dan setelah proses penjemuran, irisan singkong bisa langsung
digoreng.
Keripik gadung yang kerap membuat konsumen merasa pening dan mual
usai memakan keripik gadung, adalah keripik gadung yang tidak melalui
tahap penetralisiran getah, atau pada saat proses penetralisiran getah
tidak dilakukan dengan benar, sehingga getah masih tersisa dalam keripik
gadung yang sudah digoreng, dan mengakibatkan konsumen keracunan
(pening dan mual).
Salah satu perjain keripik gadung di Desa Penpen Kecamatan Mundu
Kabupaten Cirebon, Amah mengatakan keripik gadung yang kerap membuat
konsumen keracunan adalah keripik yang dibuat oleh perajin yang hanya
mementingkan keuntungan semata, sehingga tidak telaten melakukan proses
penetralisiran getah gadung.
“Kalau salah satu tahapan ada yang kurang, misalnya dalam pencucian
kurang bersih, atau pencampuran gadung dengan abu gosok kurang merata,
maka hasilnya pun akan rawan dikonsumsi,” katanya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment