Kasus Lelaki Hamil Gemparkan Cirebon

Dr. Herry Setya Yudha Utama, SpB, MHKes, FInaCS.
ARJAWINANGUN, ( Berita Informasi Cirebon ).- Seorang pria warga Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, D (41 tahun), dilaporkan mengalami “kehamilan”. Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun berhasil mengeluarkan “janin” dari perut pria tersebut melalui tindakan operasi.
Kabar tersebut spontan membuat gempar warga Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. Apalagi informasi simpang-siur tentang kejadian aneh itu telah menyebar luas melalui situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twiter dan sebagainya.
Berdasarkan penelusuran CNC, heboh mengenai pria hamil itu bermula dari presentasi seorang dokter ahli bedah RSUD Arjawinangun, Dr. Herry Setya Yudha Utama, SpB, MHKes, FInaCS. Dalam laporan yang ia rilis melalui blog-nya tertanggal 22 Nopember 2011 itu, Herry mengemukakan, dia dan sejawatnya telah berhasil melakukan operasi terhadap seorang pria yang perutnya membesar seperti hamil. Hal itu merupakan suatu kondisi langka dalam dunia kedokteran yang disebut kasus Fetus In Fetu (FIF).
Menurut Herry, operasi pada pria berinitial D itu dilakukan akhir September 2011 lalu. Sebelumnya pasien telah beberapa kali memeriksakan penyakitnya namun, tak kunjung sembuh.
Perut pasien itu membesar seperti hamil. Diagnosis awal adalah tumor intra abdomen (Teratoma) dan pemeriksaan penunjang hanya rontgen dan USG karena di rumah sakit belum punya CT scan. Hal yang mengejutkan ketika dilakukan Laparotomi, terdapat selaput yang berisi jaringan yang hancur karena sudah 41 tahun berada di dalam perut, juga terdapat rambut dan serpihan kecil-kecil tulang dan terdapat jaringan utuh berbentuk seperti kaki. "Untuk kepentingan ilmu pengetahuan kami mengawetkan organ tersebut," kata dr. Herry ketika dihubungi di RSUD Arjawinangun, Kamis (24/11).
Herry menambahkan, pasien awalnya mengeluh adanya benjolan di bagian perut sebelah kiri dan merasakan nyeri disertai sesak. Pasien sendiri datang ke RSUD Arjawinangun setelah merasa ada benjolan yang sudah puluhan tahun. Puncak keluhannya saat terasa nyeri selama sepuluh hari. Benjolan semakin membesar sejak lima tahun terakhir. Pasien juga merasa sesak karena benjolan tersebut menekan ke atas. "Sebenarnya benjolan itu dirasakan sudah ada sejak kanak-kanak," kata Herry.
Dijelaskan, kasus FIF sebagaimana dialami D merupakan suatu kondisi langka di dalam dunia kedokteran. FIF merupakan masa fetiform yang masuk ke dalam tubuh janin. Terjadinya karena, embrio tingkat awal. Seperti individu kembar yang berkembang tidak seimbang yang satu tumbuh normal yang satunya lagi tidak utuh.
FIF merupakan tumor monozigot parasit terutama ditemukan pada neonatus dan anak-anak, dengan 89% kasus; terjadi sebelum usia 18 bulan dan hanya 3 kasus yang dilaporkan setelah usia 15 tahun. Pasien tertua dilaporkan sampai saat ini berusia 29 tahun. Kebanyakan pada kasus yang terjadi berupa masa kistik di retroperitoneum. FIF biasanya tunggal, tetapi dalam beberapa kasus dilaporkan juga FIF bisa terjadi multipel.
Herry menjelaskan, perut dan retroperitoneum merupakan lokasi utama terjadinya FIF. Namun, FIF bisa juga melibatkan bagian anatomi lainnya seperti: mediastinum, panggul, skrotum, sacrococcygeal, leher dan tengkorak. Sedangkan terhadap pria berinisial D tersebut terdapat di perut sebagaimana layaknya wanita hamil.
Diakui Herry, dalam dunia keodokteran mencatat telah terjadi sembilan kasus seperti yang dialami D. Di antaranya terjadi di Pakistan, Cina, Mesir, Meksiko dan Indonesia. Pada saat ini, dilaporkan lebih dari 100 kasus FIF yang telah terjadi. FIF diperkirakan terjadi sekali dalam 500.000 kelahiran. "Pada banyak kasus, FIF ditemukan pada anak-anak, jarang pada orang dewasa muda," kata Herry.
Dijelaskan, FIF merupkan massa yang padat dan membentuk campuran kistik dan berisi struktur tulang. Keseluruhan proses perkembangan penyakit (patogenesis) dari FIF sendiri tidak pernah jelas dan masih kontroversial. Meskipun pada kebanyakan kasus FIF terjadi di perut, tetapi telah dilaporkan pada beberapa kasus FIF juga dapat terjadi di intrakranial, panggul dan wilayah sacrococcygeal.
Di dalam massa tersebut mungkin saja bisa ditemukan berbagai organ tubuh berupa anggota tubuh, saluran pencernaan, sistem saraf pusat, dan lainnya. Disebutkan, FIF juga merupakan penyimpangan dari kembar monozigot diamniotic di mana pembagian massa sel totipoten yang tidak merata pada saat terbentuk sel blastokista sebelum berkembang menjadi embrio muda matang.
"Namun, yang terpenting Pak D sekarang sudah tidak lagi merasakan rasa sakit di bagian perutnya," kata Herry.
Sementara itu Direktur RSUD Arjawinangun H. Koestedja didampingi Wakil Direktur Pelayanan Medis H. Ahmad Qoyyim mengatakan, tindakan operasi telah berhasil mengatasi masalah kesehatan yang selama ini dirasakan D. "Tentunya, kami bersyukur tindakan operasi terhadap sesuatu yang langka ini sesuai rencana," kata Koestedja.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment