Pada Jum’at (22/3) pagi hari yang cerah,
tepatnya di lapangan YLPI (Yayasan Lembaga Pendidikan Islam) Buntet
Pesantren Cirebon telah diadakan acara opening ceremony yang di
selenggarakan oleh Metro TV yang bekerjasama dengan BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Pada saat opening
ceromony, hadir Wakil Bupati Cirebon, Kepala BKKBN Kabupaten Cirebon,
dan juga Kepala BKKBN Pusat, serta guru dan siswa-siswi SMK se-Kabupaten
Cirebon.
Ada beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan, yang pertama, acara dari BKKBN yang mengusung program Genre
(Generasi Remaja). Yaitu promosi kepedulian pemerintah terhadap
masyarakat untuk mengajak masyarakat bisa mengikuti program KB (Keluarga
Berencana), dengan semboyan “2 AnakCukup”. Dan pada pukul 12.30 dimulai Eagle Junior Award Documentary Camp, yang bertempat di lantai II gedung pertemuan para tamu (Guest House)
Buntet Pesantren Cirebon, ada pelatihan membuat film dokumenter yang
dipandu langsung oleh kru Metro TV. Dengan jumlah peserta 105 siswa dari
Pesantren Buntet dan berbagai sekolah di Kabupaten Cirebon.
Dalam pelatihan tersebut bukan hanya
mengajarkan bagaimana cara membuat film dokumenter. Tetapi juga para
peserta dikenalkan dengan dunia film dokumenter melalui pemutaran
beberapa film, dan peserta diberi sedikit pengetahuan tentang
proses-proses pembuatan film tersebut. Pesertapun diajarkan pokok-pokok
utama pembuatan film, dan pengalaman menjadi seorang sutradara.
Hari kedua acara dimulai dari pukul
08.00 semua siswa langsung berkumpul kembali di tempat acara. Para
peserta langsung mempresentasikan hasil-hasil sinopsis cerita yang akan
diangkat untuk difilmkan yang telah diperintahkan kemarin. Setelah sesi break, para peserta diajak menonton bersama film dokumenter yang berjudul “168 jam menjadi sandera”.
Film dokumenter yang mendapat penghargaan pada Festival film dokumenter
se-ASEAN pada 2005 ini berkisah tentang penyanderaan wartawan Metro Tv Meutya Hafid dan Budianto
oleh pasukan pergerakan Irak. Bukan hanya menonton, tapi para peserta
juga langsung berdiskusi dengan Budianto tentang kronologi kejadian dan
juga pembuatan filmnya.
Tentunya pelatihan ini sangat membawa
manfaat untuk semua, karena bertambahnya ilmu-ilmu yang belum di ketahui
sebelumnya. Seperti yang telah dikatakan oleh Osa (16) salah satu
peserta yang berasal dari Mahalqied Putri Buntet Pesantren Cirebon. “Pelatihan
seperti ini sangat bagus sekali, sangat membawa manfaat untuk kita-kita
yang tidak mengetahui cara membuat film domkumenter sebelumnya. Jadi
kita bisa tahu susahnya membuat film dokumenter dan juga bagaimana
membuat film dokumenter yang bisa menarik”. Ujarnya.
Dalam acara ini juga Eagle Junior Award
Documentary Camp menyediakan beberapa hadiah bagi penulis sinopsis
cerita terbaik sekaligus akan dilanjutkan dalam event nasional hingga
akhirnya difilmkan melalui panduan langsung kru Metro TV .
Dan pada Sabtu (23/3) kemarin, pemenang 3
besar dari pembacaan sinopsis diumumkan. Juara I dimenangkan oleh SMK
YADIKA Cirebon, juara II oleh SMKN 1 Kedawung Cirebon, dan juara III
oleh SMKN 1 Lemahabang Cirebon.
0 komentar:
Post a Comment