Persoalan KKWT Meluas

FOTO: MOHAMAD 
JUNAEDI/RADAR CIREBON

MEMANAS. Pekerja Pabrik Gula Sindang Laut, berdebat dengan aparat polisi
 yang berjaga di depan pabrik PG Karangsuwung, kemarin.Pekerja PG Sindang Laut Gelar Aksi Solidaritas
KARANGSEMBUNG–  Persoalan kontrak kerja dan kepedulian perusahaan terhadap karyawan kontrak waktu terbatas (KKWT), makin meluas. Setelah karyawan Pabrik Gula Karangsuwung melakukan aksi mogok kerja, pekerja PG Sindang Laut, ikut meluruk kantor Pabrik Gula Karangsuwung.
Aksi ini dilakukan untuk mendukung rekan-rekan mereka yang tengah beraudiensi dengan manajemen. Di depan pintu masuk PG Karangsuwung, puluhan pekerja meminta kepada security membuka pintu gerbang dan mengizinkan mereka masuk ke lingkungan pabrik untuk mengikuti jalannya audiensi. Namun, keinginan tersebut tidak mendapat persetujuan dari security dan aparat kepolisian yang berjaga di depan pabrik.
Suasana sempat memanas saat salah seorang perwakilan pekerja PG Karangsuwung meminta rekan-rekannya yang berasal dari PG Sindang Laut, untuk tenang dan memberi kesempatan kepada pihak manajemen pabrik berdialog terlebih dahulu dengan para pekerja.
Namun, bujukan tersebut tidak dapat diterima oleh pekerja dari PG Sindang Laut. Mereka malah menuding perwakilan pekerja PG Karangsuwung mulai melemah dan sudah termakan bujuk rayu perusahaan. “Kami datang ke sini untuk membela kalian yang ada di Karangsuwung, mengapa kami tidak diizinkan masuk? Dengan begitu kalian lebih membela bandar dan kami ke sini percuma. Yang dibela tidak menghargai kedatangan kami,” teriak salah satu pekerja asal Pabrik Gula Sindang Laut.
Setelah berunding dengan aparat kepolisian dan TNI, akhirnya tiga pekerja asal PG Sindang Laut diizinkan untuk masuk mengikuti audiensi. Karena lama menunggu audiensi, akhirnya para pekerja sepakat membubarkan diri dan membiarkan proses audiensi berlangsung.
Sebelum meluruk ke PG Karangsuwung, para pekerja berstatus KKWT dari PG Sindang Laut terlebih dahulu melakukan audiensi dengan manajemen pabrik, dengan agenda pembahasan yang sama, yakni kontrak kerja dan kepedulian perusahaan terhadap pekerja harian.
Menurut salah seorang pekerja, Dawud, tuntutan yang diajukan para pekerja ini tidak jauh berbeda dengan rekan-rekannya di PG Karangsuwung, yakni pengangkatan pekerja KKWT sebagai pegawai tetap dengan alasan sudah bekerja puluhan tahun. Kemudian, mendapat hak atas bonus dari keuntungan produksi. “Kami ini sudah bekerja lama, tapi tidak diperhatikan, sementara mereka yang baru bekerja dan dekat dengan pihak manajemen tiba-tiba diangkat. Apakah ini bentuk keadilan?” tanya dia.
Namun setelah beraudiensi, para pekerja mengaku tidak puas. sebab, manajemen memberikan jawaban yang tidak pasti. “Mereka cuma bilang jika hasil produksi tahun ini baik, maka tuntutan tersebut bisa pikirkan, inikan jawaban yang ngambang. Makanya kami tidak puas,” katanya.
Para pekerja, kata Dawud, akan mengumpulkan massa yang lebih besar untuk melakukan aksi serupa ke kantor PG Rajawali II di Jalan Wahidin Kota Cirebon. “Kami sudah sepakat akan melakukan aksi yang lebih besar, sebab tidak hanya PG Sindang Laut dan PG Karangsuwung saja, pekerja di PG Tersana Baru pun mengalami nasib yang sama,” tegasnya.
Sementara itu, ketika Informasi Cirebon ingin mengikuti jalannya audensi antara pekerja dan manajemen Pabrik Gula Karangsuwung, kembali dihalangi oleh security setempat dengan alasan tidak mendapat izin dari manajemen.

                                                                          Jangan Asal Copy Lihat aturan Disini 
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment