90 Persen Arsip Bappeda Rusak Akibat Banjir
KESAMBI – Banjir yang melanda Kota Cirebon satu minggu lalu masih menyisakan masalah. Banjir setinggi 90 cm ternyata menghanyutkan dan merusak hampir 90 persen arsip tahun 2010 dan 2011, Bappeda Kota Cirebon.
Kepala Bappeda Drs H Dadang Ruhiyat MPd mengatakan, arsip dua tahun tersebut belum dimasukan dalam tempat khusus di ruangan atas. Maka, saat banjir, ratusan arsip ikut terendam. “Dari Senin kemarin hingga sekarang, kami masih coba menyelamatkan. Dan mengupayakan arsip-arsip yang basah. Sebagian arsip yang sekiranya masih bisa dibaca dan digunakan, kami jemur agar cepat kering,” katanya, Jumat (10/2).
Dadang memprediksi, pemberesan arsip pascabanjir akan memakan waktu kurang lebih dua minggu. Meski 50 persen data berupa softcopy di flashdisk dan di CD, namun tidak seluruh arsip ada di situ. Yang membuat pekerjaan Bappeda lebih tertunda adalah rusaknya hampir semua perangkat komputer yang ada di kantor. “Di sini hampir ada 30 komputer. Tapi hingga saat ini hanya dua komputer yang baru bisa dioperasikan. Sisanya masih belum bisa dipakai karena terendam air,” jelasnya.
Arsip-arsip tersebut, kata dia, memang sangat penting. Maka dari itu, pihaknya berusaha untuk mengupayakan pemulihan seluruh arsip yang terkena banjir. “Di antara yang terendam memang banyak arsip yang penting. Maka dari itu, kami sangat mengupayakan agar arsip tersebut bisa dipergunakan dan terbaca,” tuturnya seraya menyebutkan kantornya mengalami kerugian sebesar Rp200 juta akibat banjir.
0 komentar:
Post a Comment