Kampung Cimeong Terisolir

 
Jalan Satu-Satunya Sepanjang 300 Meter Longsor
Informasi Cirebon - CIWARU Sudah 5 hari, 54 kepala keluarga (KK), di Kampung Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, merasa terpenjara. Hal ini menyusul terjadinya longsor bukit Cimeong secara bertubi-tubi hingga mengakibatkan jalan sepanjang 300 meter, lebar 3 meter, tertimbun tanah dan bebatuan.
Longsor paling parah terjadi, Jum’at (10/2). Selain semakin memperluas kerusakan jalan, badan jalannya juga ikut ambruk terseret longsor. Sungai Cidukul yang berada persis dibawahnya pun otomatis kena sasaran. Sungai tertimbun longsoran dua bukit arah kanan dan kiri sekaligus. Kondisinya seperti membentuk kawah.
Keadaan mengerikan itu, mengundang perhatian khusus Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda. Bersama Dandim 0615 Letkol Kav Sugeung Waskito Aji, Kadis Bina Marga Ir HD Rusliadi MSi, Kadis Sumber Daya Air dan Pertambangan Drs H Kukuh T Malik MSi dan Kadinsosnaker Drs H Dadang Supardan MSi, dan Asda II Drs H Kamil Ganda Permadi MM, mereka meluncur ke lokasi, pukul 13.00.
Tapi, medan berat tidak memungkinkan mobil menerobos lokasi. Mobil pun diparkir di Balai Desa Cilayung. Tanpa berpikir panjang, bupati memacu kakinya untuk berjalan sepanjang hampir 3 kilometer, Mau tidak mau, rombongan pun mengikutinya.
Medan jalan berbatu dan menanjak tidak membuat bupati berusia 72 tahun itu kelelahan. Sebaliknya, orang nomor satu di Kuningan itu menikmati, sambil sesekali berkomunikasi dengan Camat Ciwaru, Mohamad Solihin. Di belakang, tidak sedikit rombongan terlihat kelelahan, tapi terus dipaksakan berjalan.
Di lokasi, bupati langsung memberi intruksi pengerukan timbunan longsor di jalan sepanjang 300 meter, serta pembangunan jalan akses ke Kampung Cimeong sepanjang 600 meter melalui PJBM (program pembangunan jalan bersama masyarakat) kepada kadis bina marga, serta intruksi pemberian sembako kepada 54 KK terisolir di Kampung Cimeong ke kadissosnaker.
“Kita akan keruk dulu timbunan tanah ini, kemudian dilanjut oleh PJBM. Warga di Kampung Cimeong juga akan kita beri bantuan sembako, termasuk untuk warga korban longsor di Kampung Pamuruyan. Ini sebagai bentuk tanggap darurat dari kita,” terang Bupati  Aang, kepada Radar, di lokasi.
Bupati menekankan peran penting kepala desa dalam hal antisipasi bencana longsor. Ia ingin pepohonan, terutama pohon bambu tidak banyak ditebang. Sebab penebangan itu akan mengakibatkan tanah menjadi tidak kuat menahan rembesan air. Terlebih di musim hujan seperti ini.
“Lihat saja, pohon bambu yang masih berdiri di sana, kan tidak terseret longsor. Maka jangan asal menebang pohon,” tandasnya.
Bupati pun mengimbau pentingnya relokasi bagi rumah warga yang sudah terancam bencana longsor. Kalau warga mau direlokasi, lahannya untuk relokasinya juga ada, Ia siap membantunya. Usai meninjau, bupati pun diajak Kepala Desa Ciwaru untuk turun bukit dengan naik motor dinas kepala desa.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment