Wisata Peninggalan Sejarah

Gedung Perundingan Linggarjati

Bagi Anda penyuka bangunan kolonial, terlebih yang memiliki nilai sejarah, gedung ini bisa menjadi daya tarik tersendiri karena sarat dengan nilai sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bangunan ini telah beberapa kali dialihfungsikan sejak penjajahan Belanda, okupasi Jepang, agresi militer Belanda, hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Anda akan belajar bahwa tahun yang sangat penting dalam peristiwa ini adalah tahun 1946, ketika gedung ini digunakan sebagai tempat perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda yang kemudian menghasilkan Naskah Linggarjati. Karena perundingan tersebut maka gedung ini disebut Gedung linggarjati.
Saat ini bangunan tersebut berfungsi sebagai museum dengan luas 500 m², dan tetap berfungsi sebagai museum. Bila Anda peminat arsitektur, Anda akan melihat bahwa dinding luar pagar bagian bawahnya berupa lempengan batu hitam yang mengelilingi bangunan ini. Di depan pintu masuk ruang sidang terdapat bangunan yang menjorok ke arah jalan beratap genting. Pintu masuk ruang dalam atau ruang sidang memiliki dua daun pintu dengan bahan dari kaca. Di kiri kanan pintu tersebut terdapat jendela yang tertutup kaca. Bagian ruang sidang berdenah empat persegi panjang. Dalam ruang ini terdapat meja dan kursi yang digunakan sebagai tempat perundingan. Di akhir kunjungan, telusuri ruang sidang di utara dinding yang dihubungkan oleh gang selebar 1,5 m dan berfungsi sebagai penghubung kamar-kamar. 
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment