SALAH satu motif batik Megamendungyang menjadi khas Cirebon. Motif yang
merupakan akulturasi dengan budaya Cina itu, kemudian dikembangkan
seniman batik Cirebon sesuai cita rasa masyarakat Cirebon yang beragama
Islam.
SEBAGAI suatu karya seni, megamendung identik dan bahkan
menjadi ikon batik pesisiran Cirebon. Batik ini memiliki kekhasan yang
tidak dijumpai di daerah-daerah pesisir penghasil batik lain di utara
Jawa seperti Indramayu, Pekalongan, maupun Lasem.
Kekhasan
megamendung atau “awan-awanan” tidak saja pada motifnya yang berupa
gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas seperti biru dan merah,
tetapi juga pada nilai-nilai filosofi yang terkandung pada motifnya. Hal
ini sangat erat berkaitan dengan sejarah lahirnya batik secara
keseluruhan di Cirebon.
---------------------------------------------------------------------------------
Budayawan dan pemerhati batik, Made Casta menuturkan, sejarah batik
dimulai ketika Pelabuhan Muara Jati (Cirebon) menjadi tempat
persinggahan pedagang Tiongkok, Arab, Persia, dan India. Saat itu
terjadi asimilasi dan akulturasi beragam budaya yang menghasilkan banyak
tradisi baru bagi masyarakat Cirebon.
Pernikahan Putri Ong
Tien dan Sunan Gunung Djati merupakan ’pintu gerbang’ masuknya budaya
dan tradisi Tiongkok (Cina) ke keraton. Ketika itu, keraton menjadi
pusat kosmik sehingga ide atau gagasan, pernik-pernik tradisi dan budaya
Cina yang masuk bersama Putri Ong Tien menjadi pusat perhatian para
seniman Cirebon. “Pernik-pernik Cina yang dibawa Putri Ong Tien sebagai
persembahan kepada Sunan Gunung Djati, menjadi inspirasi seniman
termasuk pebatik,” tutur perupa Made Casta. Keramik Cina, porselen, atau
kain sutra dari zaman Dinasti Ming dan Ching yang memiliki banyak
motif, menginspirasi seniman Cirebon. Gambar simbol kebudayaan Cina,
seperti burung hong (phoenix), liong (naga), kupu-kupu, kilin, banji
(swastika atau simbol kehidupan abadi) menjadi akrab dengan masyarakat
Cirebon. Para pebatik keraton menuangkannya dalam karya batik. Salah
satunya motif megamendung
================================================== ===========
================================================== ==================
================================================== ==================
================================================== ==================
================================================== ==================
================================================== ==================
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment