Dewan Akan Panggil Disdik dan Kepolisian

 

Terkait Sering Terjadi Tawuran Antarpelajar
CIREBON – Dalam satu bulan terakhir, aksi tawuran antarpelajar SMK di kawasan Jl Perjuangan kerap terjadi. Bahkan, aksi tawuran tersebut telah mengganggu pengguna jalan maupun orang-orang yang berjualan di sekitarnya.
Melihat kondisi yang sudah cukup meresahkan tersebut, Anggota Komisi A DPRD, Drs Cecep Suhardiman SH MH meminta agar akar persoalan yang menyebabkan aksi tawuran bisa dicari. Sebab, aksi tawuran yang kerap terjadi karena warisan turun temurun atau terjadi karena kasuistik semata.
“Bukan tidak mungkin aksi tawuran yang terjadi karena adanya sikap dari para pelajar yang ingin menunjukkan identitasnya. Sebab, pelajar yang rata-rata berusia muda biasanya memiliki jiwa pemberontak,” kata dia kepada Radar, Rabu (2/11).
Diakuinya, untuk meredam aksi tawuran harus menjadi tanggung jawab semua pihak dan tidak boleh diserahkan kepada aparat kepolisian saja. Dinas Pendidikan maupun sekolah tidak boleh lepas tangan terhadap siswa, meski aksi tawuran yang kerap terjadi dilakukan usai bubaran sekolah.
“Mungkin yang bisa dilakukan oleh Disdik adalah bagaimana melakukan pembinaan di sekolah. Selain itu, Disdik dan sekolah juga diharapkan bisa mengevaluasi jam pulang sekolah yang bersamaan. Dengan jam bubar sekolah yang bersamaan, membuat konsentrasi berkumpulnya siswa menjadi satu dan berpotensi terjadinya aksi tawuran,” terangnya.
Meski demikian, keterlibatan aparat kepolisian dalam melakukan pengamanan kawasan Perjuangan untuk mengantisipasi aksi tawuran. Dengan seringnya aksi tawuran tersebut, menunjukkan keberadaan pos polisi (pospol) untuk mencegah aksi tawuran sudah tidak efektif lagi. “Sehingga aparat kepolisian harus ditempatkan di kawasan Perjuangan untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi terjadinya tawuran,” tegas Cecep.
Saat ditanya apakah diperlukan sebuah polsek yang nantinya memiliki wilayah hukum se-Kecamatan Kesambi untuk mengantisipasi tawuran dan kamtibmas di Kecamatan Kesambi? Pria yang juga kader Partai Demokrat ini mengakui hal tersebut belum perlu dilakukan. Sebab, meski ada polsek, tetapi akar persoalan penyebab tawuran tidak diselesaikan, maka tidak akan menyelesaikan masalah.
“Untuk sementara yang bisa dilakukan adalah penempatan aparat kepolisian yang cukup untuk mengantisipasi dan mencegah tawuran, sambil mencari akar masalah penyebab tawuran,” ujarnya.
Namun demikian, melihat persoalan tawuran yang dianggp sudah meresahkan masyarakat, Komisi A akan mengusulkan kepada pimpinan DPRD untuk menggelar rapat gabungan yang meliputi Komisi A, Komisi C, Disdik, Kapolres Cirebon Kota, Satpol PP, dan Kesbanglpol. Melalui rapat gabungan tersebut diharapkan akan muncul solusi terbaik untuk mengantisipasi tawuran yang kerap terjadi dengan melibatkan siswa SLTA. “Diharapkan rapat gabungan tersebut bisa dilaksanakan dalam bulan ini (November, red) agar bisa segera selesai,” tandas dia.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment