Gedung wanita di biarkan begitu saja


Gedung

Gedung wanita di biarkan begitu saja Adanya dua investor yang sejak lama telah berminat untuk mengelola Gedung Wanita mestinya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk segera menentukan sikap. Wali Kota Cirebon harus memilih satu dari dua investor itu agar keberadaan Gedung Wanita tidak terus terbengkalai seperti sekarang.
Demikian ditegaskan Ketua Komisi A DPRD Kota Cirebon, Ahmad Azrul Juniarto usai mengikuti rapat kerja (raker) dengan Bagian Perlengkapan dan Aset Kota Cirebon di gedung DPRD setempat, Senin (2/1).
"Kami sudah mendengar kalau saat ini  ada dua investor yang berminat pada Gedung Wanita, tapi entah kenapa hingga kini pemkot terkesan kebingungan dan tidak merespon mereka. Padahal, daripada gedung itu menjadi rumah hantu lebih baik tentukan salah satu dari dua investor yang berminat. Kami di dewan sangat mendorong hal tersebut," ujarnya.
Selain gedung wanita, ada dua lagi aset yang harus menjadi perhatian Pemkot Cirebon pada tahun 2012 ini. Pertama, Taman Ade Irma Suryani yang pada tahun ini kontraknya habis dan kedua gedung Pusdiklatpri Jabar menyusul munculnya penawaran tukar guling dengan Lapangan Krucuk.
Dengan akan berakhirnya pengelolaan Taman Ade Irma, pemkot harus segera melakukan persiapan. Dengan begitu,  akan dijadikan apa dan harus bagaimana selanjutnya sudah ada kepastian. Terkait gedung Pusdiklatpri, penawaran dari pihak provinsi untuk ditukar guling dengan Lapangan Krucuk yang akan dijadikan taman kota, itu lebih baik dan bisa diambil.
"Jangan salah, Gedung Wanita dan Taman Ade Irma merupakan dua aset yang sangat potensial dan strategis. Kalau dibiarkan begitu saja akan sangat rugi, begitupun dengan tawaran provinsi yang meminta tukar guling Pusdiklatpri dengan Lapangan Krucuk, itu peluang bagus," tambahnya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H. Hasanudin Manap menegaskan, pemkot sedang menilai  investor mana yang akan mengelola Gedung Wanita. Ketertarikan sejumlah invostor terhadap Gedung Wanita sudah diterimanya sejak lama. Melihat pengalaman yang ada, ia harus memilih secara tepat siapa yang berhak mengelola gedung tersebut.
"Jangan sampai pengelolaan gedung jatuh di tangan yang salah. Makanya, kami tidak mau asal dalam memutuskan siapa investor yang berhak atas pengelolaan gedung tersebut," katanya.
Pihaknya  belum bisa memutuskan kapan gedung yang berlokasi di Jl. Pemuda itu diserahkan kepada investor. Sampai saat ini, masih dalam tahap seleksi pemilihan investor.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment