Nafsiah dan Ason Naik Tresher Panen Padi
Informasi Cirebon - CIREBON- Istri Meneg BUMN Dahlan Iskan, Nafsiah Sabri, melakukan panen raya di Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, kemarin (18/4).
Turut serta 30 ibu-ibu anggota Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN. Hadir Wakil Bupati Cirebon Ason Sukasa, Kadistanbunakhut Kabupaten Cirebon Ir Ali Effendi MM, Dirut PT Pertani Ir Dwi Antono, Direktur Keuangan PT Pertani (Persero) Yuni Haryati, Kadiv Kemitraan Dodit Purwo, Kepala Cabang PT Pertani Cirebon Ali Priyambodo dan Direktur Keuangan PGN M Riza Pahlevi. Hadir pula CEO Radar Cirebon Group H Yanto S Utomo, GM Radar Cirebon Toto Suwarto, dan GM Rakyat Cirebon M Noupel.
Peserta panen raya memakai caping dan sepatu boot. Nafsiah segera mencari ani-ani. Tak lupa kacamata hitam dikenakan. “Petani sekarang pakai kacamata hitam,” katanya lantas terkekeh. Dijelaskan Ali Effendi, Kecamatan Gegesik dengan luas lahan pertanian 5.223 hektare merupakan lumbung padi Kabupaten Cirebon paling luas. Sekali panen raya hasil didapat enam sampai delapan ton padi. “Program pemerintah sudah baik. Kami bisa meningkatkan hasil panen,” ujarnya seraya menyebutkan keberhasilan juga ditunjang program Gerakan Peningkatan Produksi Padi berbasis Koorporasi (GP3K) PT Pertani.
Setelah panen padi menggunakan alat tradisional ani-ani dan arit, inovasi teknologi panen ditunjukkan. Nafsiah Dahlan ditemani Wabup Ason Sukasa naik mobil perontok padi (tresher). Sekitar 15 menit kedua pejabat pusat dan daerah itu berdiri di atas mobil mengarungi lautan padi. Sesi dialog tak disiakan petani Gegesik untuk menyampaikan keluhan maupun permintaan. Seperti soal penurunan harga pascapanen, saluran irigasi tak maksimal dan permohonan sumbangan tresher.
Dirut PT Pertani Ir Dwi Antono menjawab. Menurutnya, pascapanen hendaknya petani jangan terburu segera menjual hasil panen untuk mendapat uang tunai. “Manfaatkan sistem resi gudang. Bulog akan beli mahal,” imbaunya. Diakui Dwi, peran Bulog dalam pengendalian harga pascapanen memang belum bisa diharapkan maksimal. Saat panen harga bisa jatuh, karena Bulog hanya menguasai sekitar 10 persen total produksi padi nasional.
Dia menjelaskan pemanfaatan sistem resi gudang. Setelah panen petani jangan simpan hasil di gudang-gudang sendiri. Tapi satukan di gudang bersistem resi gudang milik Bulog. “Tak usah jual saat panen,” katanya. Kalau butuh uang tunai, tanda simpanan hasil panen atau resi bisa diajukan ke bank guna mendapat pinjaman. “Bisa dapat 70 persen dari total nilai resi,” terangnya.
Masalah pengairan, lanjut Dwi, jika memang sumber air terkendala masalah cuaca (kemarau), bisa disiasati sistem pompanisasi. “Nah, pompanisasi perlu modal. Bagaimana cara mendapatkan?” tanyanya, “ini bisa kerja sama dengan PT Pertani. Seperti program GP3K.” Dwi menegaskan bila petani kompak dan mau mandiri, segala persoalan bisa ditangani. Termasuk pengadaan tresher yang bisa menyelamatkan hasil panen hingga 15 persen. Dibanding panen tradisional, padi tercecer sampai 20 persen. Sementara memakai mobil modern itu hanya lima persen. Wabup Ason menambahkan pengairan irigasi di Desa Bayalangu akan makin terbantu saat waduk Jatigede rampung pembangunannya antara 2013-2014.
Panen raya selesai pukul 09.00. Rombongan IIP BUMN kembali ke Jakarta naik kereta di stasiun Kejaksan. Pukul 17.00 mereka terbang ke Bali untuk mengikuti acara puncak Hari Kartini di hotel milik BUMN Inna Beach. Akan berlangsung Kartini Award, dan penyerahan simbolis kunci rumah kegiatan bedah rumah. “Ini bentuk promosi hotel milik BUMN juga,” tegas Nafsiah seraya membeberkan akan kembali ke Cirebon 29 April mendatang, bareng suami untuk ikut jalan pagi bersama masyarakat Cirebon.
0 komentar:
Post a Comment