Pasien Jamkesmas Tak Dilayani

Ditolak RS Mitra Plumbon, Keluarga Mengadu ke Dewan
SUMBER– Penolakan pihak rumah sakit terhadap pemilik kartu Jamkesmas kembali terjadi di Kabupaten Cirebon. Kali ini dialami Ade Rohim (33), asal Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber. Korban yang dirawat beberapa hari di RS Mitra Plumbon karena kecelakaan lalu lintas, tidak bisa dioperasi karena menggunakan Jamkesmas. Pihak RS Mitra Plumbon malah hendak memindahkan pasien ke RSUD Gunung Jati. Padahal si pasien dalam keadaan koma akibat pendarahan di otak.
Tidak terima dengan perlakuan rumah sakit, keluarga korban langsung mengadu ke DPRD Kabupaten Cirebon, kemarin. Mereka diterima Ahmad Aidin Tamim dari Fraksi PKS. Keluarga pasien yang diwakili Kuwu Sidawangi H Alfan Nasuha menceritakan, Ade yang bekerja sebagai tukang ojek, mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal 14 Oktober di Kelurahan Babakan, Kecamatan Sumber. Ade pun harus dilarikan ke rumah sakit, dan yang terdekat adalah RS Mitra Plumbon.
Awalnya, ia masuk sebagai pasien umum. Beberapa hari menjalani perawatan, seluruh dana tabungan milik keluarga habis untuk biaya pengobatan. Bahkan dana dari asuransi Jasa Raharja sebesar Rp10 juta pun sudah habis. “Karena sudah tidak ada biaya lagi, keluarga akhirnya menggunakan kartu Jamkesmas atas nama Ade Rohim sendiri. Tapi RS Mitra Plumbon menolaknya dengan alasan sejak awal masuk dalam kategori umum. Padahal Selasa malam lalu (23/10) pasien rencanya dioperasi dengan biaya sebesar Rp16 juta. Mau ambil uang dari mana,” ujar Alfan.
Sementara Aidin Tamim yang menerima keluhan keluarga pasien langsung melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan dan dilanjutkan ke Direktur RS Mitra Plumbon. Sayangnya jawaban dari pihak RS Mitra Plumbon tetap tidak bisa. “Kalau memang memaksa, mereka akan memberikan surat rujukan agar bisa dilayani di rumah sakit lain. Artinya, secara tersirat RS Mitra Plumbon mempersilakan pasien untuk pergi. Ini ironi. Padahal Jamkesmas tidak masalah dan ini program pusat,” beber Aidin.
Aidin mengaku kecewa dengan pelayanan rumah sakit atas warga miskin. “Mereka tidak mau ribet mengurusi hal itu. Dan yang paling parah, hal ini menujukkan bahwa mereka tidak memiliki rasa kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Cirebon, orientasinya hanya bisnis,” tegasnya.
Aidin sendiri bersama Kuwu Sidawangi H Alfan Nasuha dan sejumlah wartawan sempat mendatangi RS Mitra Plumbon dengan tujuan menemui Direktur RS Mitra Plumbon sekaligus menengok Ade Rohim yang tengah terbaring di ruang ICU. Di sana, rombongan berhasil ditemui oleh Lukman yang merupakan Humas RS Mitra Plumbon.
Aidin menceritakan maksud kedatangannya. Tapi, karena Lukman tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan jawaban, akhirnya rombongan diminta untuk menghadap langsung ke Direktur RS Mitra Plumbon. Selang 30 menit menunggu, sang direktur tak kunjung hadir karena sedang ada keperluan di luar kantor. Pertemuan pun urung dilakukan.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment