Saling Serang, Saling Jelekkan di Dunia Maya
CIREBON - Pasangan Bamunas S Budiman-Priatmo Adji
(BP) dan Drs Ano Sutrisno MM-Drs Nasrudin Azis (Anaz) saling serang
lewat dunia maya. Pasalnya, Kamis (14/2), salah seorang simpatisan
pasangan BP, Ratu Sukmayani mengirim broadcast melalui Black Berry Messenger-nya, yang berisi menyudutkan pasangan Ano-Azis.
Dalam broadcast-nya menyebutkan, pasangan Ano-Azis adalah
pasangan korup dan merampas hak rakyat Kota Cirebon, lantaran ketua
Bapilu Partai Demokrat, A Sofyan meminta sumbangan kampanye pada kepala
OPD dan instansi pemerintah Kota Cirebon.
Mendapati kabar seperti itu, anggota tim kampanye internal Partai
Demokrat, Cecep Suhardiman SH MH geram. Menurutnya, apa yang dilakukan
Ratu Sukmayani, sebuah black campaign (kampanye hitam). Dia juga mempertanyakan kapasitas Ratu Sukmayani yang menyebarkan broadcast
tersebut, apakah sebagai tim sukses Bamunas yang notabene adalah
pimpinannya di Grage Group atau sebagai Sales Manager Grage Mall.
“Ini sudah sangat jelas black campaign. Kapasitas dia bicara seperti itu sebagai apa? Apakah tim sukses atau pihak Grage?” ujarnya tadi malam.
Cecep pun mempertanyakan pernyataan dalam broadcast yang
menyebutkan bahwa cara berpolitik Partai Demokrat picik dan keji. “Kalau
mau dilihat, keji mana orang yang minta sumbangan tapi tidak direspons,
atau sebuah perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar
pajak pada negara? Saya punya data dan bisa berargumen. Saya berani
kalau mau terbuka, itu lebih keji mana?” tegasnya.
Dijelaskan Cecep, permasalahan A Sofyan yang menyebarkan surat
terkait sumbangan dana kampanye itu bukan atas nama lembaga Partai
Demokrat, tetapi bersifat pribadi. “Bicara mengenai sumbangan itu
inisiatif pribadi dan bila dalam pelaksanaannya menyalahi aturan, kita
serahkan ke panwaslu. Dan saat ini, panwaslu juga sudah melakukan
klarifikasi. Dan juga tidak ada sumbangan yang masuk pada Sofyan,”
lanjutnya.
Melihat hal yang dilakukan oleh Ratu Sukmayani, Cecep mengaku
pihaknya akan melaporkan yang bersangkutan pada penegak hukum. Pasalnya,
Yani dianggap telah mencemarkan nama baik dan menuduh tanpa bukti.
“Penyebaran BBM Sukmayani yang menuduh pasangan Ano-Azis terkorup tanpa
disertai bukti-bukti, jelas bisa dikualifikasi tindak pidana dan bisa
dijerat dengan UU ITE,” tegas Cecep.
Sementara itu, dihubungi melalui sambungan teleponnya, Tim Sukses BP,
Yusuf Erman mengaku belum mengetahui permasalahan itu. Namun dia
menilai, bila memang benar, tindakan yang dilakukan oleh Ratu Sukmayani
kurang baik. “Saya belum baca jelasnya seperti apa. Kan harus dikaji lebih dalam. Siapa tahu bukan dia yang buat atau bagaimana. Saya kan belum tau jelasnya,” lanjutnya.
Pada dasarnya, lanjut Yusuf, tim sukses BP selalu menjunjung tinggi
etika politik untuk menjaga kondusivitas kota. “Apakah saat kampanye ada
kalimat yang menjelek-jelekan calon lain? Saya rasa nggak ada. Tidak mungkin Mba Yani (panggilan Ratu Sukmayani, red) seperti itu. Ini harus dicari kebenarannya dulu,” jelasnya.
Calon wakil wali kota, Priatmo Adji sudah mengetahui kiriman broadcast
dari Ratu Sukmayani. Pasalnya, dia mendengar hal tersebut dari sejumlah
rekannya. Namun sayangnya, pria yang juga anggota DPRD Kota Cirebon ini
enggan berkomentar banyak. “Saya tidak mau lihat ke belakang, saya urus
ke depan, saya fokus pada pemenangan nanti,” jelasnya.
Dikonfirmasi melalui Black Berry Messenger-nya, Ratu Sukmayani mengakui bila dirinya mengirimkan broadcast tersebut. Namun perihal materi broadcast yang dikirimkannya itu, bukan berasal dari dirinya, melainkan kiriman dari orang lain. “Aku dapat broadcast BBM juga, bukan aku yang buat,” tulisnya.
Ditanya lebih lanjut, Yani tidak mau berkomentar lebih banyak.
Tidak hanya melalui BBM, aksi saling serang tim sukses BP dan
Ano-Azis juga terlihat di Facebook milik Dede Budhyarto yang merupakan
tim sukses BP dan Facebook milik Umar Stanis Clau yang merupakan tim
sukses Ano-Azis. Dalam status Facebooknya, keduanya saling sindir. Dede
menyindir tentang aksi tim sukses Partai Demokrat yang meminta sumbangan
pada rakyat, sementara Umar menyindir pasangan BP dengan sindiran
pembagian rokok namun tanpa cukai. Terlihat dalam komentarnya, Dede
melakukan pembelaan dan kembali menyerang dengan menyindir tindakan
pembagian nasi kucing yang dilakukan oleh Timses Ano-Azis.
TAK SIAP KALAH
Di mata akademisi, tindakan yang dilakukan oleh tim sukses pasangan
Bamunas-Priatmo Adji dan Ano Sutrisno-Nasrudin Azis tidak menunjukkan
etika dan kedewasaan politik yang baik. Akademisi Unswagati Cirebon, Drs
Moh Taufik Hidayat MSi mengatakan hal yang dilakukan masing-masing tim
sukses sangatlah kekanak-kanakan. Sangat nampak bila kedua tim sukses
menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. “Ini adalah politik
bar-bar dan termasuk pelanggaran pilkada yang harus ditindak tegas,”
ujarnya.
Taufik menilai, hal seperti itu menunjukkan bahwa kedua tim sukses
maupun pasangan calon hanya siap menang, namun tidak siap untuk kalah.
Maka dari itu tim sukses menghalalkan segara cara. “Mereka hanya siap
menang, tidak siap untuk kalah. Mereka juga tidak percaya diri seolah
menjatuhkan calon lain adalah cara satu-satunya untuk menang,” tukasnya.
Ketua Panwaslu Kota Cirebon, H Wasikin mengaku cukup prihatin dengan
perang lewat SMS, BBM dan sosial media yang dilakukan tim sukses BP dan
Ano-Azis. Wasikin menduga, suhu persaingan yang panas ini akan terbawa
sampai pada hari setelah pencoblosan atau ketika sudah ada pemenangnya.
“Masing-masing tim bisa jadi sudah mengantongi kasus lawannya
masing-masing. Ini berbahaya, bisa jadi nanti saling menggugat ketika
sudah ada pemenangnya,” kata Wasikin saat menerima klarifikasi dari Radar Cirebon, kemarin.
Karena itu, Wasikin berharap, masing-masing tim hendaknya bersikap
dewasa dan meneguhkan kembali komitmen untuk siap menang dan siap kalah.
“Semua kandidat harus siap menang dan siap kalah,” tegas Wasikin.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment