HIV/AIDS Di Kota Cirebon

KOTA CIREBON – Wilayah pantura menjadi rentan karena perilaku seks tidak aman tidak jarang dipraktikkan oleh orang yang mobilitasnya tinggi. Contohnya, sopir truk dan bus, kenek, juru antar barang, atau nelayan yang sering bepergian berhari-hari. Dalam perjalanan, ada kemungkinan mereka berhubungan seks dengan pekerja seks dengan cara yang tidak aman, misalnya tidak memakai kondom. Jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan HIV/AIDS akan menulari ibu dan anak di rumah yang tidak tahu apa-apa. Beberapa kasus menunjukkan ada istri dan anak tertular HIV/AIDS akibat perilaku seks tidak aman suami.
Di Kota Cirebon, hingga tahun 2012 ada 29 kasus penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dan bayi yang dilahirkan. Sekretaris KPA Kota Cirebon Sri Maryati menuturkan, pihaknya rutin mendekati populasi yang berisiko kena HIV/AIDS, antara lain dengan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan berkala. Mereka ada di titik-titik rawan transaksi seksual (hotspot), semisal tempat karaoke, terminal, alun-alun, dan kawasan wisata.
Ada setidaknya 116 hotspot di Kota Cirebon. Pengguna jasa seks komersial dari kalangan menengah ke bawah lebih mudah didekati. Begitu juga pekerja seks dan waria pada umumnya. Bagian yang tersulit ialah mendeteksi dan mendekati pengguna jasa seks dari kalangan menengah ke atas, kata Berita Informasi Cirebon.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment