Kurang Biaya, RSMP Pulangkan Paksa Pasien Koma

http://radarcirebon.com/wp-content/uploads/2013/04/sam-Pasien-dipulangkan-paksa-RSMP-2.jpg

CIREBON – Gara-gara tidak mampu membayar biaya perawatan, seorang pasien Rumah Sakit Mitra Plumbon (RSMP) bernama Khasaroh (48), dipulangkan secara paksa oleh pihak rumah sakit setempat, Kamis (4/4). Ironisnya, pihak rumah sakit mengeluarkan dan memulangkan pasien dalam keadaan koma. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar, pasien yang juga warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu itu dipulangkan, karena tak mampu membayar uang tambahan perawatan yang diminta pihak rumah sakit.
Pihak rumah sakit menekan dan memaksa keluarga pasien untuk dapat mengeluarkan uang sebesar Rp50 juta pada hari itu juga, agar perawatan pasien berlanjut. Pasien dirawat sejak tanggal 3 Maret sampai 4 April 2013 dengan biaya mencapai Rp120 juta dengan biaya obat Rp2-2,5 juta. “Rp50 juta sudah dibayar di awal, dan pihak rumah sakit meminta Rp50 juta lagi supaya bisa ditangani kembali,” ujar suami pasien, Effendi (52) kepada Informasi Cirebon, kemarin.
Diceritakannya, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon (RSMP), pada 1 Maret 2013 istrinya dibawa ke rumah sakit PMC Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Menurut dokter setempat, pasien terkena virus berbahaya di pergelangan tulang tangan dan kaki, kemudian kepala pasien pun harus di-scan. Tepat pukul 15.00 saat penanganan, pasien mengalami koma. Dirasa fasilitas rumah sakit PMC kurang, akhirnya pasien dirujuk ke RSMP. “Pada saat dirawat di RSMP menghabiskan dana Rp2,2 juta, itu pun uang dari anak pertama. Dan pada jam 13.00 tanggal 3 Maret masuk ruang ICU,” terangnya.
Dikatakannya, selama 4 hari dirawat di RSMP pasien masuk ke ruang ICU, dan mengalami perawatan jalan selama 7 hari. Meski kondisi sudah membaik, tak lama kemudian, istrinya masuk lagi ke ruang ICU sampai sekarang. Namun, di tengah perjalanan, pihak keluarga kehabisan biaya. Bukan hanya itu, saat pemulangan paksa, pasien dibawa menggunakan mobil ambulance menuju rumah sakit MA Sentot Patrol Kabupaten Indramayu, dengan biaya cukup fantastis Rp1 juta. “Selama dirawat, istri saya ditangani dr N spesialis syaraf. Katanya ada pembuluh darah yang pecah,” tuturnya sambil tersegu-segu.
Sementara itu, pihak rumah sakit bagian keuangan saat dikonfimasi terkait pulang paksa pasien, enggan memberikan komentar karena alasan sedang ada rapat. Dikonfirmasi lagi pada sore hari menjelang magrib, staf rumah sakit Fadrin yang sedang berbincang dengan direktur utama RSMP menyatakan, pihaknya belum bisa memberikan komentar. “Maaf ya, belum bisa,” ujarnya singkat.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment