Jakarta : Federasi Serikat Guru Indonesia
(FSGI) mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh untuk mundur
dari jabatannya. Ujian Nasional (UN) dinilai lebih banyak mudaratnya
dari pada manfaatnya.
Sekjen FSGI Retno Listyarti mengatakan,
meski M Nuh telah meminta maaf atas gagalnya pelaksanaan UN secara
serentak terutama terlambatnya kertas UN di 11 Propinsi, namembuat
jutaan peserta UN tetap menjadi tertekan.
"Mendikbud tidak
sekadar meminta maaf tetapi juga harus bertanggungjawab dan mundur dari
jabatannya. Mendikbud sudah membuat jutaan peserta UN mengalami stress
berat atas kacau balaunya pelaksanaan UN 2013," Ujarnya, Kalibata, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Selain itu kata
Retno, FSGI meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mampu
memerintahkan Mendikbud untuk tidak menyelenggarakan kembali UN tahun
depan. "Ini adalah UN terakhir. UN berbiaya tinggi tapi tidak mengukur
kualitas pendidikan Indonesia yang sebenarnya. Selain itu, kebijakan UN
jelas ilegal dan tidak menghormati keputusan Mahkamah Agung, sudah
ilegal, gagal pula dalam pelaksanaannya," ujar dia.
FSGI juga
meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menginvestigasi kasus
kegagalan PT Ghalia Indonesia selaku perusahaan percetakan soal UN,
sehingga mengakibatkan 11 provinsi tertunda UN dan 1,1 juta siswa
mengalami stress atas penundaan ini.
"PT Ghalia dan percetakan
lain harus di investiagasi karena percetakan lain pun tidak beres dalam
menyiapkan soal UN. Para pejabat Kemendikbud yang terkait dengan tender
pengadaan soal juga harus diperiksa," tandas Retno.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment