PMI Harus Tanggung Jawab

ilustrasiKUNINGAN - Kasus siswa SD terinfeksi HIV saat menggunakan darah dari PMI jangan dianggap sepele. Pemerintah dan PMI harus bertanggung jawab dan serius menangani kasus ini. Mereka harus melakukan tindakan yang membuat warga tidak resah.
Meski Kepala UTDC dr Sarjono menyebut, kasus seperti ini bisa terjadi di mana saja. Namun, karena warga telanjur percaya bahwa darah PMI bersih, sehingga dianggap selesai.
“Saya lihat kok masalah ini dianggap selesai dengan memberikan keterangan seperti yang dimuat di media. Padahal di kalangan masyarakat, kasus ini membuat mereka resah. Lembaga yang selama ini dipercaya ternyata tidak memberikan rasa aman,” ujar Aktivis Waroeng Rakyat Yusef M Ershad kepada Informasi Cirebon, Rabu (3/4).
Dikatakan, selama ini warga banyak mengetahui virus ini menyerang kepada pecandu narkoba dan mereka yang sering melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan. Dan sekarang mereka harus menderita gara-gara menggunakan transfusi darah dari PMI.
“Pokoknya jangan tinggal diam lakukan tindakan yang membuat masyarakat tidak resah. Mereka tahunya bahwa alat yang ada di PMI steril dan canggih, sehingga menghasilkan darah bersih,” ujarnya.
Sementara itu, kasus ini membuat prihatin Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia (POPTI) Kuningan. Mereka berjanji tidak akan tinggal diam, karena penderita thalasemia di Kuningan cukup banyak. Kalau darahnya terinfeksi darah, tentu membuat resah penderita yang sangat perlu darah setiap bulan.

Jangan Asal Copy Lihat aturan Disini 
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment