Tari Topeng Cirebon, adalah salah satu tari/cerita tradisional yang masih hidup di kota Cirebon dan sekitarnya.
Secara garis besar tari Topeng Cirebon ini terdiri atas :
1. Tari yang bersifat raksasa ( Danawa )
2. Tari yang bersifat krodan ( gagah ) misalnya : Rahwana, Kangsa
3. Tari Tumenggungan
4. Tari Panji
Dari keempat tari topeng ini dapat dikembangkan secara tradisi, yang memiliki khas sendiri seperti :
1. Tari Panji
2. Tari Samba
3. Tari Tumenggung
4. Tari Rumyang
5. Tari Kelana / Rahwana
6. Tari Jingga Anom
7. Tari Pentul
8. Tari Tembem
Akan tetapi yang sampai saat ini dikenal adalah Tari Panji, Tari Samba, Tari Tumenggung, Tari Rumyang dan Tari Kelana / Rahwana.
Tari Topeng ini sesungguhnya secara filsafat menggambarkan perwatakan kehidupan manusia.
Tari
Panji : menggambarkan manusia yang suci layaknya seorang prabu,
pemimpin yang arif, adil dan bijaksana dan selalu mengerjakan perbuatan
yang baik.
Tari Samba : menggambarkan gemerlapnya keduniawian, harta
benda, wanita, bermewah - mewah, glamour. Oleh karena itu tarian ini
kelihatan lincah dan kaya akan gerak dan irama.
Tari Tumenggung :
adalah gambaran dari sikap kehidupan prajurit dan kepahlawanan yang
gagah berani. penuh dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi.
Tari
Kelana / Rahwana : menggambarkan angkara murka, watak manusia yang
serakah dan menghalalkan segala cara demi mewujudkan ambisi pribadinya.
Namun dia juga adalah pemimpin yang kaya raya, memiliki keduniawian
yang tangguh.
Melihat tradisi seni tari topeng, pengamatan kita
tidak bisa lepas dengan perlengkapan yang dipakai seperti tersebut di
bawah ini :
Kedok / Topeng yang terbuat dari kayu dan cara memakainya dengan menggigit bantalan karet pada bagian dalam nya.
Sobra sebagai penutup kepala yang dilengkapi dengan jamangan dan dua buah sumping.
Baju yang berlengan.
Dasi yang di lengkapi dengan peniti ukon (mata uang jaman dulu )
Mongkron yang terbuat dari batik lokoan.
Ikat pinggang stagen yang dilengkapi badong.
Celana sebatas bawah lutut.
Sampur / selendang
Gelang tangan
Keris
Kaos kaki putih sampai lutut
Kain batik
Kadang - kadang dilengkapi dengan boro (epek)
Selain
kelengkapan busana tersebut di atas kadang - kadang untuk Tari Topeng
Tumenggung menggunakan tambahan berupa tutup kepala kain ikat dan di
lengkapi dengan peci dan kaca mata.
Iringan gamelan biasanya berlaras slendro atau prawa yang terdiri dari :
Satu pangkon bonang
Satu pangkon saron
Satu pangkon titil
Satu pangkon kenong
Satu pangkon jengglong
Satu pangkon ketuk
Satu pangkon klenang
Dua buah kemanak
Tiga buah gong (kiwul, sabet dan telon)
Seperangkat kecrek
Seperangkat
kendang yang terdiri dari : kempyang, gendung, ketiping. Semuanya
dimainkan dengan alat pemukul, kecuali untuk Tari Topeng Tumenngung
kendang dimainkan secara biasa yaitu di tepak/dipukul dengan tangan.
Lagu - lagu yang mengiringi adalah :
Kembangsungsang untuk Topeng Panji
Kembangkapas untuk Topeng Pemindo
Rumyang untuk Topeng Rumyang
Tumenggung untuk Topeng Tumenggung
Barlen untuk Topeng Jinggaanom
Gonjing untuk Topeng Kelana
Juga dilengkapi dengan lagu tratagan dan lagu wayang perang pada saat perang antara Tumenggung dan Jinggaanom.
Ada baiknya untuk menambah pengetahuan kita bersama untuk mengetahui macam - macam bentuk sobra :
Sobra sulu selembar
Sobra jeruk sejajar
Sobra Gedang searip
Sobra Merang segedeng
Dengan
mengetahui perjalanan seni tari tradisional di Cirebon khususnya
jelaslah kita dituntut untuk berupaya agar seni ini tidak habis dimakan
jaman dan ditinggalkan oleh generasi yang akan datang.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment