Raja Isa Kritik Wasit Demi Kualitas ISL

 Raja Isa Kritik Wasit Demi Kualitas ISL
Pelatih kepala PSMS Raja Isa menerima hasil kekalahan 2-1 dari Arema di Stadion Kanjuruhan, Minggu (22/1) sore WIB. Namun, dia mengaku sempat emosi, karena wasit kurang tegas dan tidak mengantisipasi hal-hal yang menganggu pertandingan.

"Banyak keputusan yang tidak bijak sejak awal pertandingan. Wasit kurang tegas sehingga itu menganggu konsentrasi pemain. Seharusnya, tegas saja. Saya terima jika kemudian tinggal enam pemain lawan enam pemain di lapangan, asal pertandingan berjalan baik," ujarnya saat dihubungi GOAL.com Indonesia.

Dia juga menegaskan tak pernah mempersoalkan kartu merah yang diterima bek Novi Handriawan karena menendang kaki striker Arema Mario Souza. "Saya setuju (kartu merah Novi), namun wasit juga harus melihat siapa yang memprovokasi. Pemain juga kalau diprovokasi sampai mengganggu  psikis terus-menerus pasti beraksi. Sekelas (Lionel) Messi juga akan melakukan hal yang sama (bereaksi) jika diprovokasi selalu. Sejak awal banyak keputusannya kurang bijak. Termasuk, soal Sasa Zesevic yang harus terjatuh di kotak penalti PSMS dengan hidung berdarah usai terkena siku Mario Souza," ujarnya.

"Kapten tim (Markus Haris Maulana) sempat bertanya ke wasit, kenapa Souza tidak diberi kartu merah. Tapi wasit bilang tidak melihat (insiden itu). Padahal, ada hakim garis. Bermula dari keputusan itu, jalannya pertanding jelek," tutur pelatih berusia 47 tahn itu.

Mantan pelatih Persipura ini mengungkapkan, sebagai pelatih, dia adalah sosok yang jarang melakukan protes kepada wasit. "Sejak 2007 saya melatih di Indonesia, bisa dihitung pakai jari saya komplain soal keputusan wasit. Bisa ditanya ke wasit, saya pelatih yang bagaimana. Tak pernah saya hanya gara-gara salah keputusan off-side, atau hal-hal kecil kemudian saya protes. Enggak pernah, karena saya juga kenal sepakbola Indonesia. Nah, ketika saya sampai bereaksi, itu karena memang keputusannya salah. Soal kalah dan menang itu biasa di pertandingan. Tapi sampai ada pertikaian dan pertandingan berhenti, itu karena wasit mengambil kebijakan tidak solid. Saya mempersoalkan kualitas ISL dengan kualitas wasit. Kritik ini untuk perbaikan ISL ke depan, kompetisi ini masih yang terbaik, hanya soal perwasitan yang harus diperbaiki," beber pria asal Malaysia tersebut.

Soal penampilan skuadnya, Raja Isa mengtaakan, semua pemain sudah menunjukkan yang terbaik. "Semua sudah bermain dengan baik dan kami awalnya optimis mengalahkan Arema. Soal gol bunuh diri yang dilakukan Rahmad itu akan menjadi proses dan pembelajaran untuk dia. Walaupun sebenarnya, dari tujuh partai PSMS permainannya selama ini bagus. Saya tidak lihat detail proses gol itu terjadi karena terhalang pemain. Tapi yang dilakukan kiper sudah benar," tukasnya. (gk-38)
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment