Banyak Rambu tapi Tidak Tertib
Banyak Rambu Tapi Tidak Tertib – Melintasi Jl Karanggetas, sebagai salah satu jalur terpadat di Kota Cirebon tampak ramai terpasang rambu. Hampir jarak per 5 meter, terdapat rambu-rambu dilarang parkir di bahu jalan. Pantauan Radar, sedikitnya terdapat 27 rambu dilarang parkir terpasang. Tapi mengapa, tak terlihat sedikit pun tertib di jalur ini. Parkir di sembarang tempat, seakan sudah menjadi tradisi di kalangan pengguna jalan.
Di jalur yang merupakan sentral Kota Cirebon ini, hampir selama 14 jam Jl Karanggetas ramai dengan mobilitas penduduk. Pasalnya jalan ini merupakan pusat perbelanjaan. Di sepanjang jalan itu banyak toko yang berderet di kanan maupun kiri. Bahkan terdapat tiga supermerket juga hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kondisi ini yang paling memengaruhi kepadatan Jl Karanggetas. Pasalnya, hampir setiap toko tidak memiliki area parkir. Akhirnya, badan jalan dijadikan untuk area parkir, dan lebar jalan pun otomatis menjadi berkurang. Volume kendaraan tinggi, namun kondisi jalan menjadi lebih sempit karena digunakan untuk parkir, walhasil terjadi kepadatan dan tak jarang terjadi kemacetan.
Wargiman (42), tukang becak yang Radar wawancarai mengatakan, sulit untuk mengikuti peraturan rambu lalin. Karena persoalannya berbenturan dengan urusan perut. Walau sesekali dirinya malu terhadap rambu yang berada tepat di atas becaknya mangkal, yang menunjukkan dilarang parkir. ”Sadar betul saya melanggar, tapi mau bagaimana lagi, ini satu-satunya jalan supaya bisa setoran,” ungkapnya.
Berbeda dengan Wildan Ahmad (25), dia terpaksa memarkir kendaraan karena hendak berbelanja di salah satu toko. Dia mengatakan, kehawatiran yang cukup besar ketika harus memarkirkan motor terlalu jauh dari pandanganya. Alasan satu-satunya karena rawan pencurian motor. Terlagi, tujuan belanjanya tak hanya di satu tempat, jadi dia merasa tidak efektif jika parkir di tempat lain. ”Ya khawatir kecurian. Ya nggak efektif juga kalau kejauhan, masalahnya Cirebon panas mbak kalau harus keliling toko jalan kaki,” tandasnya.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri, melalui Kasat Lantas, AKP Eko Prasetyo mengatakan, ketidakpatuhan merupakan bukti nyata kurangnya kesadaran masyarakat, mengenai arti penting rambu-rambu lalu lintas. Meskipun banyak rambu yang terpampang jelas, akan tetapi jika benturannya melebar, seperti kondisi tempat atau bahkan dalam hal perekonomian, maka yang timbul adalah alasan yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Namun, lanjut Eko, polisi tidak akan diam saja. Berbagai upaya terus dilakukan guna memberikan kesadaran terhadap masyarakat. Sosialisasi menyeluruh saat ini tengah gencar, bagaimana caranya agar imbauan dan peringatan tersebut bisa sampai kepada masyarakat. Tak hanya merangkul kalangan masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar hingga tingkat taman kanak-kanak, kini tengah dalam binaannya. “Yang terpenting sadar dulu. Jika sudah mencapai ke arah sana, menaati peraturan bukan lagi menjadi sebuah keterpaksaan,” pungkasnya.
cukup sekian postingan saya tentang Banyak Rambu Tapi Tidak Tertib
Jangan Asal Copy Paste Lihat aturannya
0 komentar:
Post a Comment