AS Buru Tersangka Teror Bom Mumbai
ISLAMABAD – Tokoh militan Pakistan menjadi buruan pemerintah Amerika Serikat (AS). Washington menyiapkan hadiah uang tunai USD 10 juta (sekitar Rp 91 miliar) bagi siapa saja yang berhasil menangkap pendiri dan pemimpin Lashkar-e-Taiba, Hafiz Mohammad Saeed.
Dia bersama kelompok militan tersebut diduga sebagai dalang di balik serangan teror dan bom di Kota Mumbai, India, pada 2008. Serangan yang menarget sejumlah titik di kota terbesar di India tersebut menewaskan 166 orang. Langkah AS itu diyakini bakal memperburuk hubungan Washington dan Islamabad pasca-tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dalam sebuah operasi rahasia di Abbottabad, Pakistan, Mei tahun lalu.
Pemberian imbalan bagi penangkapan Saeed tersebut diumumkan lewat situs Departemen Luar Negeri (Deplu) AS bertajuk ’’Penghargaan untuk Keadilan’’ (Rewards for Justice pada Senin malam (2/4).
Hafiz Mohammad Saeed mendirikan Lashkar-e-Taiba pada 1980-an dan diduga kuat mendapat dukungan dari pemerintah Pakistan untuk memberikan tekanan terhadap negara rivalnya, India, dalam sengketa wilayah Kashmir. Tetapi, Pakistan melarang keberadaan organisasi tersebut atas tekanan AS pada 2002. Kendati begitu, kelompok itu terus melakukan aktivitas di bawah tanah dengan cukup bebas. Bahkan, mereka diperkirakan melakukan kegiatan amal dengan menggunakan uang pemerintah.
AS menyatakan Lashkar-e-Taiba dan sayap sosialnya, Jamaat-ud-Dawwa sebagai organisasi teroris asing. Otoritas intelijen dan ahli terorisme mengatakan, kelompok tersebut telah memperluas fokus perjuangan mereka sampai keluar India. Mereka juga merencanakan sejumlah serangan ke Eropa dan Australia. Sebagian pihak menyebutnya sebagai ’’Al Qaeda berikutnya’’ dan dikhawatirkan menjadikan AS sebagai target serangan.
Selama ini Saeed melakukan kegiatannya secara terbuka di Pakistan seperti berpidato di depan publik dan muncul di acara bincang televisi. AS juga menawarkan USD 2 juta (sekitar Rp 18,2 miliar)untuk wakil yang juga saudara ipar Saeed, Hafiz Abdul Rahman Makki.
Hadiah bagi informasi yang mengarah dan membawa pada penangkapan Saeed agar dapat diadili itu merupakan yang tertinggi ditawarkan AS. Nilai tersebut setara dengan imbalan yang ditawarkan untuk kepala pimpinan Taliban, Mullah Omar. Cuma Ayman al-Zawahri, pengganti Osama bin Laden sebagai pemimpin Al Qaeda, yang kepalanya dihargai lebih tinggi, yakni USD 25 juta (sekitar Rp 227,5 miliar).
Situs Deplu AS menggambarkan Saeed sebagai mantan profesor bahasa Arab dan teknik yang mengepalai sebuah organisasi dengan tujuan mendirikan negara Islam di India dan Pakistan. Disebutkan pula dalam situ situ bahwa enam orang di antara para korban tewas dalam tragedi teror di Mumbai adalah warga negara AS.
Seorang warga AS keturunan Pakistan, David Coleman Headley, mengaku tidak bersalah di pengadilan AS terkait dakwaan membantu Lashkar-e-Taiba merencanakan teror dan serangan di Mumbai.
Jangan Asal Copy Paste Lihat aturannya
0 komentar:
Post a Comment