BANDUNG - Hasil real count KPU Jabar berlangsung sejak selesai
pencoblosan (24/2) hingga Rabu (27/2) pukul 11.00. Real count tersebut
ditutup hingga angka 82 persen. Meski demikian, posisi calon dengan
perolehan suara terbanyak sejak awal hingga kemarin tak berubah, yakni
tetap kokoh dipegang paslon nomor 4, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar dengan
31,9 persen atau 5,2 juta pemilih.
Di posisi dua masih
dihuni pasangan Rieke-Teten dengan 28,7 persen atau 4,7 juta pemilih.
Sementara posisi tiga ada Dede Yusuf-Laksamana 25,2 persen atau 4,1 juta
pemilih. Sementara diurutan empat dihuni pasangan Yance-Tatang dengan
12,6 persen atau 2,09 juta pemilih. Paling buncit ada independent
Dikdik-Toyib 1,7 persen dengan 286 ribu pemilih.
Melihat peta
persaingan hingga saat ini, 5 pasang kandidat sudah mulai menunjukkan
grafik yang stabil. Perolehan angka tidak terlalu signifikan. Dari hasil
hitungan sementara KPU Jabar 74.948 yang ada sudah 61.799 TPS yang
sudah masuk. Ada sekira 16,6 juta pemilih yang sudah masuk dalam
penghitungan real count dari 32,5 juta warga yang memiliki hak pilih.
Sementara itu, Ketua
KPU Jabar Yayat Hidayat memastikan, hasil real count akan sama dengan
rekapitulasi manual yang dilakukan, sebab keduanya sama-sama menggunakan
formulir C1 atau yang berisi rekapitulasi raihan suara di TPS. Namun
untuk menghindari polemik, penghitungan real count tidak sampai 100
persen. Hal itu menanggapi desakan dari parpol pengusung Dede Yusuf-Lex
Laksamana yang meminta KPU Jabar menutup hasil real count. "Real count
ini inisiatif kita untuk menjawab rasa penasaran masyarakat yang ingin
tahu lebih cepat siapa pemenang pilgub," kata Yayat di sekretariat KPU
Jabar Jalan Garut 11.
"Ini hasilnya akan
sama persis dengan rekapitulasi KPU," tegas Yayat. Tapi untuk
menghindari polemik, KPU tidak akan menampilkan hasil real count hingga
100 persen. Sejak awal, kita memang merencanakan real count ini, tapi
hasilnya tidak akan sampai 100 persen dan akan ditutup sebelum 3 Maret,"
jelas Yayat.
Ia mengatakan,
pemenang pilgub baru bisa diketahui nanti setelah rekapitulasi di KPU
Jabar. Sedangkan real count hanya gambaran saja. "Jadi nanti yang valid
itu yang hasil rekapitulasi," cetusnya. Yayat menambahkan, real count
digarap tim khusus. Penggarapan datanya dilakukan di Kantor KPU Jabar
yang berasal dari raihan suara di tingkat PPK. "Jadi dari TPS itu
hasilnya dilaporkan ke PPS, dari PPS kemudian ke PPK, nah dari PPK
dilaporkan ke kita hasilnya, baru dihitung sebagai hasil real count,"
tutupnya.
0 komentar:
Post a Comment