LEMAHWUNGKUK- Warga tionghoa silih berganti memasuki
Vihara Dewi Welas Asih atau Klenteng Tiao Kak Sie, Sabtu (9/2) malam.
Mereka datang untuk menyalakan lilin sekaligus bersembahyang,
memanjatkan doa pada malam pergantian tahun baru cina (imlek) itu.
Sekitar 300 lilin dipasang berjejer di areal sebelum masuk ke vihara.
Mulai dari ukuran terbesar atau 1.000 kati, hingga ukuran terkecil yaitu
2.564.
Pengurus klenteng Tiao Kak Sie, Yan Siskarteja mengatakan, sekitar
1.500 masyarakat tionghoa datang untuk menyalakan lilin dan bersama-sama
memanjatkan doa untuk kebaikan di tahun ular air. “Mereka datang untuk
berdoa dan bersembahyang, mengucapkan syukur dan meminta agar di tahun
ular air diberi berkah yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Momen Imlek, lanjut Yan, juga dijadikan kesempatan untuk
bersilaturahmi antar anggota keluarga. “Mereka biasanya saling berbagi,
menjalin kasih, saling mengayomi dan memulai lembaran baru di tahun
baru,” lanjutnya.
Terkait perayaannya sendiri, umat silih berganti mendatangi
masing-masing altar persembahyangan yang ada di klenteng, lalu
memanjatkan doa. Suasana imlek semakin terasa lantaran persembahyangan
diiringi alunan musik pat im.
Salah satu warga Tionghoa, Andrea mengatakan, di tahun ular air ini
dirinya berharap bisa diberikan kemudahan dalam menjalani setiap
aktivitas. Dirinya yang datang bersama dengan sang nenek ke Klenteng
Tiao Kak Sie itu juga memanjatkan doa agar diberi keberkahan di tahun
2.564. “Saya harap tahun ular air, saya bisa menjadi pribadi yang lebih
baik dan diberikan kemudahan,” ujarnya.
ATRAKSI BARONGSAI RAMAIKAN IMLEK DI SEJUMLAH MAL
Atraksi barongsai mengiringi perayaan imlek 2013 di sejumlah pusat
perbelanjaan di Kota Cirebon, Minggu (10/2). Suara genderang ditabuh
mengiringi tarian barongsai terdengar di Grage Mall Cirebon. Kehadiran
atraksi barongsai yang memikat ini mampu menghibur pengunjung yang
datang ke mal. Ratusan pengunjung rela menunggu berjam-jam demi melihat
kesenian tradisi negeri Tiongkok ini. Delapan Barongsai dan dua liong
dari Singa Mas Cirebon sudah melakukan atraksinya sejak pukul 14.00 WIB.
Atraksi pertama dilakukan di lapangan parkir Grage Mall Cirebon,
kemudian barongsai masuk menghibur pengunjung yang berada di dalam
kawasan mal lewat pintu utama. Setelah itu, barongsai dan liong mulai
berkeliling mal menghampiri satu persatu toko untuk mengambil angpao
yang sudah disediakan.
“Kami ingin memberi sesuatu yang unik pada event imlek tahun ini.
Pengunjung juga tak hanya dari Kota Cirebon, dari luar pun banyak. Ada
yang dari Indramayu dan Kuningan juga banyak,” kata General Manager
Grage Mall Cirebon, Supriyono DS.
Perayaan Imlek juga terlihat di Cirebon Superblock (CSB) Mall. CSB menghadirkan Barong Collaboration dengan tema “Batle of Three Lion”. Kolaborasi barong tersebut dilakukan oleh reog, barong Bali, dan barongsai dari perkumpulan seni tradisional Setia, Jakarta.
Kolaborasi barong tersebut memainkan sebuah skenario dengan cerita
memperebutkan simbol budaya Indonesia. Pertunjukan selama 30 menit
tersebut diiringi tabuhan musik pengiring dari perpaduan musik ketiga
barong. Ketiga barong yang ceritanya bukan dari Indonesia tersebut
bertarung, hingga akhirnya ada manusia bertopeng yang bijaksana
memberikan pengarahan kepada tiga barong.
“Di perayaan imlek tahun ini, kami coba memberikan hiburan yang
mengandung edukasi. Dari cerita yang ditampilkan ketiga barong itu, bisa
disimpulkan bahwa meski berbeda prinsip, budaya, kultur, tapi darah
kita tetap sama. Kita harus menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika untu
kemajuan negeri,” ujar Marcomm Manager CSB Mall Linda Riyana.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment