
Momen Imlek, lanjut Yan, juga dijadikan kesempatan untuk bersilaturahmi antar anggota keluarga. “Mereka biasanya saling berbagi, menjalin kasih, saling mengayomi dan memulai lembaran baru di tahun baru,” lanjutnya.
Terkait perayaannya sendiri, umat silih berganti mendatangi masing-masing altar persembahyangan yang ada di klenteng, lalu memanjatkan doa. Suasana imlek semakin terasa lantaran persembahyangan diiringi alunan musik pat im.
Salah satu warga Tionghoa, Andrea mengatakan, di tahun ular air ini dirinya berharap bisa diberikan kemudahan dalam menjalani setiap aktivitas. Dirinya yang datang bersama dengan sang nenek ke Klenteng Tiao Kak Sie itu juga memanjatkan doa agar diberi keberkahan di tahun 2.564. “Saya harap tahun ular air, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan diberikan kemudahan,” ujarnya.
ATRAKSI BARONGSAI RAMAIKAN IMLEK DI SEJUMLAH MAL
Atraksi barongsai mengiringi perayaan imlek 2013 di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Cirebon, Minggu (10/2). Suara genderang ditabuh mengiringi tarian barongsai terdengar di Grage Mall Cirebon. Kehadiran atraksi barongsai yang memikat ini mampu menghibur pengunjung yang datang ke mal. Ratusan pengunjung rela menunggu berjam-jam demi melihat kesenian tradisi negeri Tiongkok ini. Delapan Barongsai dan dua liong dari Singa Mas Cirebon sudah melakukan atraksinya sejak pukul 14.00 WIB. Atraksi pertama dilakukan di lapangan parkir Grage Mall Cirebon, kemudian barongsai masuk menghibur pengunjung yang berada di dalam kawasan mal lewat pintu utama. Setelah itu, barongsai dan liong mulai berkeliling mal menghampiri satu persatu toko untuk mengambil angpao yang sudah disediakan.
“Kami ingin memberi sesuatu yang unik pada event imlek tahun ini. Pengunjung juga tak hanya dari Kota Cirebon, dari luar pun banyak. Ada yang dari Indramayu dan Kuningan juga banyak,” kata General Manager Grage Mall Cirebon, Supriyono DS.
Perayaan Imlek juga terlihat di Cirebon Superblock (CSB) Mall. CSB menghadirkan Barong Collaboration dengan tema “Batle of Three Lion”. Kolaborasi barong tersebut dilakukan oleh reog, barong Bali, dan barongsai dari perkumpulan seni tradisional Setia, Jakarta.
Kolaborasi barong tersebut memainkan sebuah skenario dengan cerita memperebutkan simbol budaya Indonesia. Pertunjukan selama 30 menit tersebut diiringi tabuhan musik pengiring dari perpaduan musik ketiga barong. Ketiga barong yang ceritanya bukan dari Indonesia tersebut bertarung, hingga akhirnya ada manusia bertopeng yang bijaksana memberikan pengarahan kepada tiga barong.
“Di perayaan imlek tahun ini, kami coba memberikan hiburan yang mengandung edukasi. Dari cerita yang ditampilkan ketiga barong itu, bisa disimpulkan bahwa meski berbeda prinsip, budaya, kultur, tapi darah kita tetap sama. Kita harus menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika untu kemajuan negeri,” ujar Marcomm Manager CSB Mall Linda Riyana.
0 komentar:
Post a Comment