Sekolah pertama yang dikunjungi adalah SMAN 35, Bendungan Hilir, Jakarta. M. Nuh bersama tim meninjau ruang penyimpanan soal, ruang pengawas independen, serta ruang pembagian soal.
"Sidak ini adalah bagian dari kesiapan dan kewaspadaan kita, jangan sampai nanti kalau terjadi apa-apa malah bingung," kata M. Nuh di SMAN 35 Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Panitia UN di SMAN 35 mengurus Rayon 02 Jakarta Pusat, yang membawahi kecamatan Gambir, Sawah Besar, Tanah Abang, dan Menteng.
Saryono, Koordinator Pelaksanaan UN di Rayon 02, mengaku persiapannya sudah maksimal. "Insya Allah siap laksanakan ujian negara," ujarnya.
Usai sidak di SMAN 35, rombongan menuju Panitia Rayon 04 SMKN 6 di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Rayon ini meliputi wilayah Mampang, Cilandak, Petukangan, Pesanggrahan.
Badrun, Kepala Sekolah SMKN 6, mengaku pihaknya tak punya kunci ruangan soal. "Kuncinya yang memegang polisi dan dua universitas, UI dan UNJ, yang menjadi pengawas independen," jelasnya.
M. Nuh menegaskan, tiga kunci ini menjamin keamanan soal ujian. "Di wilayah DKI, Insya Allah siap untuk melakukan UN. Soalnya sendiri sudah siap, semangat untuk UN juga siap. Soal dikunci, sekolah tidak pegang sama sekali," kata M. Nuh.
Selain keamanan penyimpanan soal, sistem pengambilan lembar jawaban juga menjadi sorotan.
"Sekarang ada tim akan mengambil berkas LJUN (Lembar Jawaban Ujian Nasional). Kalau dulu kan ada spekulasi, nanti pihak sekolah di tengah jalan diubah jawabannya. Itu spekulasi kita tutup. Dari perguruan tinggi yang akan menjemput soal," tegasnya.
0 komentar:
Post a Comment