Optimistis Pertahankan Adipura

Foto: Yusuf Suebudin/Radar Cirebon PEMBERDAYAAN SAMPAH. Sampah menjadi masalah utama dalam penilaian Adipura. Meskipun penilaian sudah rampung, penataan TPA Kopiluhur tetap harus dilakukan.
KEJAKSANPemerintah Kota Cirebon telah membentuk tim Adipura, dan sudah serius bekerja untuk meraih hasil sesuai harapan seluruh warga kota. Meskipun demikian, pemkot tentu tak bisa sendirian. Peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan merawat lingkungannya, sangat membantu mempertahankan Piala Adipura. Tahun ini, pemkot optimistis mempertahankan piala di bidang kebersihan itu.
Wakil Ketua Tim Adipura Ir Edy Krisnowanto MM mengatakan, saat ini penilaian P-1 sudah dilakukan. Edy optimistis akan dapat menambah poin dalam penilaian P-2 dan data non fisik. Beberapa titik pantau telah dinilai dan dirasakan sudah sesuai harapan. Lebih dari itu, peran serta dan keaktifan masyarakat dalam menjaga kebersihan sampah dan lingkungan sangat menunjang. “Tanpa peran aktif masyarakat Kota Cirebon, Piala Adipura niscaya sulit dipertahankan. Piala Adipura untuk semua masyarakat dan akan menjadi kebanggaan Kota Cirebon,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Tim Adipura, Kadini SSos. Menurutnya, penilaian P-2 sudah digelar di Kota Cirebon. Tim penilai tidak mengabarkan kedatangan mereka. Meskipun penilaian sudah dirampungkan seluruhnya, Kadini mengharapkan sinergitas pemkot dengan masyarakat. Pasalnya, tanpa peran aktif masyarakat, mempertahankan piala adipura akan sulit dilakukan. “Kami optimis mempertahankan piala adipura. Kami yakin, masyarakat akan membantu dengan menjaga kebersihan lingkungan,” ucapnya kepada Informasi Cirebon di ruang kerjanya, kemarin.
Sosialisasi sudah dilakukan kepada seluruh OPD, camat hingga Lurah. Disampaikan, beberapa kekurangan titik pantau pada P-1 kemarin. “Masyarakat terasa lebih meningkatkan kebersihan lingkungannya. Ini harus ditingkatkan,” harapnya. Secara umum, perubahan yang dimaksud memang belum sesuai harapan. Namun, sosialisasi harus terus dilakukan hingga tingkat RT dan rumah ke rumah.
Kadini menjelaskan, TPA Kopiluhur merupakan salah satu titik pantau. Tempat pembuangan sampah akhir Kota Cirebon itu perlu penanganan lebih lanjut dalam pemberdayaan sampah. Selain itu, beberapa titik pantau yang dinilai sudah sesuai harapan. Seperti sekolah, perumahan, dan puskesmas. “Kami sudah meninjau beberapa perumahan. Ada yang perlu dibenahi masyarakat setempat. Di antaranya, pemilahan sampah perumahan, dilarang membakar sampah, pembersihan saluran air, dan drainase,” terangnya.
Kadini mengimbau agar masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungannya. Karena, kesadaran masyarakat akan kebersihan, diharapkan dapat membawa piala adipura kembali ke Kota Cirebon. disampaikan, sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sudah berkurang karena dipilah di tingkat rumah tangga.
Ketua Pelaksana Lapangan, Abing Rijadi ST menambahkan, sekolah-sekolah harus berorientasi green school atau eco school. Masyarakat perumahan yang heterogen dan individual, menjadi kendala kebersihan di perumahan. Karena itu, Ketua RT/RW setempat, diharapkan terus melakukan sosialisasi dan pembenahan sampah dan kebersihan lingkungan perumahan secara berkala dan terus-menerus. “Bobot penilain di perumahan besar nilainya. Mencapai 9 angka. Itu angka penting untuk mempertahankan piala adipura,” jelasnya.
Abing mencatat beberapa kendala kebersihan di perumahan. Di antaranya, pemeliharaan saluran air masih banyak gulma dan drainase yang belum maksimal. Diterangkan, peran serta masyarakat harus meningkat untuk sediakan tempat sampah di sekitar rumah. “Minimal dua wadah, organik dan nonorganik. Warga harus rajin membersihkan saluran air dan drainase,” pesannya.
Share on Google Plus

About ridwan comunity smpn 6

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment