KEJAKSAN– Pemerintah Kota Cirebon telah membentuk tim
Adipura, dan sudah serius bekerja untuk meraih hasil sesuai harapan
seluruh warga kota. Meskipun demikian, pemkot tentu tak bisa sendirian.
Peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan merawat
lingkungannya, sangat membantu mempertahankan Piala Adipura. Tahun ini,
pemkot optimistis mempertahankan piala di bidang kebersihan itu.
Wakil Ketua Tim Adipura Ir Edy Krisnowanto MM mengatakan, saat ini
penilaian P-1 sudah dilakukan. Edy optimistis akan dapat menambah poin
dalam penilaian P-2 dan data non fisik. Beberapa titik pantau telah
dinilai dan dirasakan sudah sesuai harapan. Lebih dari itu, peran serta
dan keaktifan masyarakat dalam menjaga kebersihan sampah dan lingkungan
sangat menunjang. “Tanpa peran aktif masyarakat Kota Cirebon, Piala
Adipura niscaya sulit dipertahankan. Piala Adipura untuk semua
masyarakat dan akan menjadi kebanggaan Kota Cirebon,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Tim Adipura, Kadini SSos.
Menurutnya, penilaian P-2 sudah digelar di Kota Cirebon. Tim penilai
tidak mengabarkan kedatangan mereka. Meskipun penilaian sudah
dirampungkan seluruhnya, Kadini mengharapkan sinergitas pemkot dengan
masyarakat. Pasalnya, tanpa peran aktif masyarakat, mempertahankan piala
adipura akan sulit dilakukan. “Kami optimis mempertahankan piala
adipura. Kami yakin, masyarakat akan membantu dengan menjaga kebersihan
lingkungan,” ucapnya kepada Informasi Cirebon di ruang kerjanya, kemarin.
Sosialisasi sudah dilakukan kepada seluruh OPD, camat hingga Lurah.
Disampaikan, beberapa kekurangan titik pantau pada P-1 kemarin.
“Masyarakat terasa lebih meningkatkan kebersihan lingkungannya. Ini
harus ditingkatkan,” harapnya. Secara umum, perubahan yang dimaksud
memang belum sesuai harapan. Namun, sosialisasi harus terus dilakukan
hingga tingkat RT dan rumah ke rumah.
Kadini menjelaskan, TPA Kopiluhur merupakan salah satu titik pantau.
Tempat pembuangan sampah akhir Kota Cirebon itu perlu penanganan lebih
lanjut dalam pemberdayaan sampah. Selain itu, beberapa titik pantau yang
dinilai sudah sesuai harapan. Seperti sekolah, perumahan, dan
puskesmas. “Kami sudah meninjau beberapa perumahan. Ada yang perlu
dibenahi masyarakat setempat. Di antaranya, pemilahan sampah perumahan,
dilarang membakar sampah, pembersihan saluran air, dan drainase,”
terangnya.
Kadini mengimbau agar masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan
lingkungannya. Karena, kesadaran masyarakat akan kebersihan, diharapkan
dapat membawa piala adipura kembali ke Kota Cirebon. disampaikan, sampah
di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sudah berkurang karena dipilah di
tingkat rumah tangga.
Ketua Pelaksana Lapangan, Abing Rijadi ST menambahkan,
sekolah-sekolah harus berorientasi green school atau eco school.
Masyarakat perumahan yang heterogen dan individual, menjadi kendala
kebersihan di perumahan. Karena itu, Ketua RT/RW setempat, diharapkan
terus melakukan sosialisasi dan pembenahan sampah dan kebersihan
lingkungan perumahan secara berkala dan terus-menerus. “Bobot penilain
di perumahan besar nilainya. Mencapai 9 angka. Itu angka penting untuk
mempertahankan piala adipura,” jelasnya.
Abing mencatat beberapa kendala kebersihan di perumahan. Di
antaranya, pemeliharaan saluran air masih banyak gulma dan drainase yang
belum maksimal. Diterangkan, peran serta masyarakat harus meningkat
untuk sediakan tempat sampah di sekitar rumah. “Minimal dua wadah,
organik dan nonorganik. Warga harus rajin membersihkan saluran air dan
drainase,” pesannya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)

0 komentar:
Post a Comment